Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:55 WIB | Jumat, 22 Agustus 2014

Mi Instan Berisiko bagi Kesehatan Perempuan

Perempuan yang mengonsumsi mi instan, seperti Ramen, sedikitnya dua kali dalam sepekan, memiliki risiko lebih besar mengalami tekanan darah tinggi, naiknya kadar gula darah dan kolesterol tinggi, menurut para peneliti Amerika Serikat (Foto: id.wikipedia.org).

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Perempuan yang mengonsumsi mi instan, seperti ramen, sedikitnya dua kali dalam sepekan, memiliki risiko lebih besar mengalami tekanan darah tinggi, naiknya kadar gula darah, dan kolesterol tinggi, menurut para peneliti Amerika Serikat pada Kamis (21/8).

Penelitian tersebut, menggunakan data dari 10.711 responden orang dewasa, lebih dari separuh merupakan perempuan di Korean National Health and Nutrition Examination Survey.

Para peneliti di Harvard University menemukan perempuan yang mengonsumsi mi instan sedikitnya dua kali dalam sepekan, memiliki risiko 68 persen lebih tinggi mengalami sindrom metabolisme. Namun, hal itu tidak terjadi pada pria.

Sindrom metabolisme merupakan serangkaian kondisi, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Sindrom meliputi, penimbunan terlalu banyak lemak di sekitar area pinggang.

“Konsumsi mi instan, dikaitkan dengan peningkatan sindrom metabolisme pada perempuan, terlepas dari pola makanan pokok,” menurut studi dalam Journal of Nutrition.

Dengan kata lain, tidak peduli jika perempuan mengonsumsi banyak nasi, ikan, dan sayur-mayur, atau makanan yang kaya dengan kandungan daging, dan makanan yang digoreng, jika mereka mengonsumsi mi instan dua kali dalam sepekan, memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan.

Masih belum jelas, mengapa efek tersebut terjadi pada perempuan, namun tidak pada pria.

Karena data itu berdasarkan survei, peneliti Frank Hu, profesor dalam bidang nutrisi dan epidemiologi di Harvard, mengatakan hal itu kemungkinan karena perempuan melaporkan makanan yang mereka konsumsi lebih akurat ketimbang pria, atau perempuan lebih sensitif terhadap dampak karbohidrat, lemak, dan garam.

Lalu berapa banyak konsumsi mi instan yang aman, “Sekali atau dua kali dalam sebulan bukan masalah,”  ujar Hu seperti dilansir The New York Times. (AFP/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home