Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 19:05 WIB | Kamis, 08 Oktober 2015

Minta Maaf, Volkswagen Korsel Pertimbangkan Penarikan Mobil

Logo pada produk otomotif Volkswagen. (Foto: coldf.deviantart.com)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Raksasa otomotif Volkswagen meminta maaf kepada publik di Korea Selatan, pada hari Kamis (8/10), atas skandal manipulasi data uji emisi dan mempertimbangkan untuk melakukan penarikan kendaraan di negara tersebut.

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah perusahaan otomotif asal Jerman itu menghadapi gugatan dari sejumlah pelanggan di Korea Selatan untuk menuntut ganti rugi atas skandal emisi Volkswagen.

“Saya dengan tulus meminta maaf karena telah mengkhianati kepercayaan pelanggan,” kata Presiden Volkswagen Korea, Thomas Kuehl di sebuah surat kabar.

Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan pada pekan lalu bahwa Volkswagen berencana menarik sekitar 120 ribu unit mobil diesel di negara tersebut sebagai imbas dari skandal emisi.

Kebijakan tersebut merupakan bagian dari penarikan jutaan unit mobil Volkswagen di seluruh dunia yang dilengkapi dengan perangkat pemanipulasi emisi.

Kementerian lingkungan hidup Korea Selatan pada pekan lalu melakukan uji emisi terhadap sejumlah mobil Volkswagen yang dijual di negara tersebut termasuk model Golf, Audi A3, Jetta dan Beetle.

VW India Hentikan Penjualan Polo

Sementara itu, Volkswagen India pada hari Rabu (7/10) menghentikan penjualan mobil Polo di India karena “masalah teknis” yang tidak berhubungan dengan skandal emisi di Amerika Serikat dan Eropa, kata juru bicara perusahaan.

Para eksekutif Volkswagen di India meminta diler dalam sebuah surat “untuk tidak mengirim mobil Polo apa pun (semua tipe) mulai sekarang sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari VW.”

Juru bicara tersebut mengatakan kepada AFP keputusan itu bersifat sementara dan akan segera ditinjau kembali.

“Kami akan mengeluarkan detail lebih lanjut,” katanya, menambahkan bahwa model lain bisa dibeli pelanggan India.

Dia mengatakan keputusan untuk menarik semua mobil Polo tidak ada hubungannya dengan skandal emisi yang melibatkan lebih dari 11 juta mobil bermesin diesel. Mobil itu dipasangi perangkat lunak yang mengubah mesinnya menjadi modus emisi rendah saat diuji.

Produsen mobil dengan jumlah penjualan terbesar di dunia itu telah membuka investigasi untuk mencari tahu siapa dalang di balik skandal tersebut. (AFP/Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home