Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 12:35 WIB | Jumat, 31 Juli 2020

Momentum dan Kesaksian Doa Pujian 24 Jam x 40 Hari Non Stop

Momentum dan Kesaksian Doa Pujian 24 Jam x 40 Hari Non Stop
Tangkapan layar. Pendeta Tony Mulia dalam keterangan resminya melalui aplikasi Zoom, hari Jumat (31/7/2020). (Foto-foto: Dok. satuharapan.com)
Momentum dan Kesaksian Doa Pujian 24 Jam x 40 Hari Non Stop

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jaringan Doa Nasional (JDN) menyelenggarakan doa, pujian dan penyembahan live streaming pada channel YouTube MDK Nasional dan Facebook Jaringan Doa Nasional, pada 8 Juli – 17 Agustus 2020 dimulai pukul 12.00 WIB, 13.00 WITA, 14.00 WIT.

Momentum 24 Jam mengadakan pujian penyembahan dan doa selama 40 Hari (24/40) ini, telah memasuki hari yang ke-23 dan sudah ada 276 grup yang telah ambil bagian dari berbagai kota, pulau-pulau yang ada di Indonesia (Sabang-Merauke) dan dari berbagai denominasi Gereja. Kegiatan ini menjadi sebuah gerakan yang telah memperkuat hubungan dan komunikasi di antara Tubuh Kristus di Kota-kota sebagaimana Visi Misi JDN.

Dalam pembukaan acara 8 Juli 2020 jam 12.00-14.00 WIB yang dilakukan secara virtual melalui media zoom, hadir para pemimpin Gereja dan para Fasilitator Nasional JDN Via Zoom Meeting, antara lain: Pdt Gomar Gultom MTh, Dr Iman Santoso, Pdt Dr Bambang Wijaya, Pdt Dr Nus Reimas, Pdt Soehandoko Wirasphati, Pdt GondoWijoyo, Pdt Daniel Pandji, Pdt Ronny Sigarlaki, Pdt Kong Leories, Pdm Charles Jonan, Pdt Tony Mulia, Pdt Mulyadi Sulaeman, Pdt Andreas Soestono, Pdt Martin Harefa, Pdt Welyar Kauntu, Pdt Ronny Daud Simeon, dan Tim Fasnas JDN, Fasilitator Nasional Kategorial, beserta para Perwakilan Fasilitator dari 17 Regional wilayah JDN, dan Tim Panitia penyelenggara Momentum Penyembahan 24/40.

Pemerkasa acara 24/40 ini, Pendeta Tony Mulia, mengatakan bahwa acara “24/40” bukan cuma 24 jam 40 hari, tetapi seperti 24 tua-tua yang melemparkan Mahkotanya, di mana hanya Tuhan Yesus yang memiliki Mahkota.

“Acara ini sebelumnya tidak direncanakan, namun pada tanggal 19 Juni lahir ide ini, tanggal 22 juni kita mengadakan pertemuan dengan mengundang anak- anak muda, dan rapat bersama dengan memutuskan untuk membuat sesuatu untuk Indonesia di mana kita tidak fokus sama Covid-19 tetapi kepada Tuhan,” kata Tony dalam keterangan resminya, hari Jumat (31/7/2020).

Pdt Tony Mulia mengakui Tuhan menaruh dihatinya sebuah tema “Tahta-Nya”. Lalu seseorang anak muda bernama Wimpy mengusulkan temanya dari Yesaya 66:1. Kemudian kegiatan ini disosialisasikan kepada para Fasilitator Nasional dan para pemimpin Gereja yang hadir dan semua setuju dengan tema tersebut, bahkan juga direspons oleh para hamba-hamba Tuhan dari luar negeri.

“Ini semua karena Tuhan ingin menyatakan TahtaNya di bangsa ini,” kata Pdt Tony yang menangkap Visi Tuhan ini.

Pdt Dr Bambang Wijaya dalam responsnya meyakini bahwa apa yang ditaruhkan Tuhan dihati Pdt Tony sebagai Visi dari Tuhan untuk membawa kita mengalami pemulihan di bangsa kita, mengalami pemulihan di negeri kita.

Dalam doanya, Pdt Bambang Wijaya menyampaikan bahwa ini adalah suatu kehormatan, ketika Tuhan memanggil untuk menyediakan Tahta bagi Tuhan berkarya ditengah-tengah bangsa kita. Kehormatan bagi gereja-gereja Tuhan, memanggil gereja-gerejaNya terlibat dalam menghadirkan shalomNya ditengah-tengah masyarakat, dan melalui acara Takhta yang diselenggarakan, kiranya Roh Tuhan melawat, karena Roh Tuhan memerdekakan, membaharui, memulihkan dan menghidupkan.

“Melalui pelaksanaan 24/40, kita akan menyaksikan perkara-perakara besar yang melampaui kemampuan akal untuk mencerna, Tuhan akan mengerjakan ditengah-tengah bangsa ini, 40 hari yang akan datang dan saat menoleh kebelakang orang akan terheran-heran melihat Karya Allah yang besar ditengah-tengah bangsa. Ini bukanlah suatu pekerjaan biasa, bukan sekedar aktifitas mengisi waktu, tapi waktunya melihat Allah bertindak di tengah-tengah bangsa ini,” katanya.

Ikut Berperang Bersama Tuhan

Sementara itu Pdt Gomar Gultom Ketua PGI menyambut gembira Penyelenggaran Pujian dan penyembahan ini. “Rasanya selama ini kita terlalu fokus pada masa sulit sehubungan dengan pandemi Covid-19, tanpa mengabaikannya, sangat dibutuhkan fokus kepada Tuhan yang diistilahkan dengan istilah kita ‘Ikut berperang bersama Tuhan. Memerangi Covid, Pandemi dengan segala akibat yang ditimbulkannya’,” katanya.

Pdt Gomar Gultom berkeyakinan, bahwa Tuhan sesungguhnya sekarang ini sedang berperang, Tuhan sedang berperang melawan segala bentuk ketidakadilan, pandemi.

“Dan karena ini peperangan Tuhan, kita sebagai pengikutnya harus menghisapkan diri peperangan itu, ikut berperang bersama Tuhan. Keikut-sertaan kita sebagai bala tentara Tuhan mewujud dalam berbagai tindakan. Tindakan Para Dokter, Medis, Rumah sakit, Negara, dermawan, relawan yang terlibat dalam memerangi Covid sebagai bagian ikut serta sebagai bala Tentara Tuhan, termasuk para Ilmuwan yang sedang berjuang menemukan Vaksin Covid,” kata Gomar.

Menurut Pdt Gomar, keikut-sertaan sebagai bala Tentara Tuhan dalam peperangan ini artinya kita meletetakkan semua upaya dan perjuangan kita, harapan kita ke Takhta Tuhan, olehnya kita tidak mengandalkan diri kita semata, tapi menaruh suluruh totalitas kehidupan kita dibawa kaki Yesus, dibawa Tuntunan Roh Kudus, memandang kepada Tahta Tuhan, bukan hanya 24 jam 40 hari tetapi sepanjang umur hidup kita.

“Momentum 24/40 ini sebagai bentuk spiritual exercises bagi kita untuk seterusnya ikut menaruh Tahta Tuhan sebagai Prioritas di hidup kita, melalui ini menumbuhkanmenimbulkan ahrapan, kemungkinan baru yang melahirkan smeangat baru untuk membangun bangsa ini keluar dari masa-masa sulit,” kata Gomar.

Pdt Dr Nus Reimas mengatakan kegiatan ini merupakan suatu kehormatan dan suatu terobsan yang belum pernah terjadi dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.

Dia mengapresiasi pelaksanaan 24/40 memberi keyakinan bahwa bila kita fokus kepada Tuhan, apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita, Dia yang berdaulat, Dia yang bertahta diatas Tahta yang Maha Tinggi dan mengendalikan segala sesuatu.

“Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong dan pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat, itu sebabnya Dalam kebersamaan kita sebagai umat Tuhan, bila kita merendahkan diri dan  berdoa mencari wajah Tuhan, fokus kepada Takhta Tuhan dan Tuhan pasti akan bertindak memulihkan bangsa kita,” kata Pdt Nus Reimas.

Iman Santoso mengatakan bila Tuhan ada di Takhta, berarti kerajaanNya datang dan kerajaanNya datang dan semua mata tertuju padaNya, dosa mulai terjadi karena kita masing-masing mengalihkan mata kita dari kehendak Tuhan kepada kehendak diri kita sendiri. Berita kerajaan Allah adalah berita sentral dalam PL dan PB.

“Berita Yesus ketika Yesus mulai datang, Dia berkata waktunya sudah genap kerajaan Allah sudah dekat. Kita sedang menantikan kerajaan Allah secara sepunuhnya dalam kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya. Acara ini merupakan bagian intensitas orang yang sedang jatuh cinta kepada Tuhan dan keinginan Umat Tuhan untuk bersatu berada dibawa Tahta Pemerintahan Tuhan. Bila hal itu terjadi mujizat apapun bisa terjadi. Biarlah Nama Tuhan dipermuliakan diseluruh Tanah Air,” kata Iman Santoso.

Semakin Intim Dengan Tuhan

Pdt Ronny Daud Simeon mengatakan bahwa pujian penyembahan di Indonesia banyak ditekankan kepada keintiman kepada Tuhan. Itu adalah harus seperti rajawali yang harus terbang dengan dua sayap. Ilustrasinya bahwa sayap kiri sayap keintiman dengan Tuhan “kedekatan dan keserupaan”.

Menurutnya, semakin intim dengan Tuhan semakin kita dibawa kepada keserupaan dengan Tuhan. Keintiman memang sangat dekat dengan Cinta, dengan kasih dan anugerah. Tetapi Rajawali harus terbang dengan kedua sayap. Sayap yang satunya adalah seperti di dalam Ibrani 12:28-29.

“Sayap yang kanan Api yang menghanguskan yang harus ditegakan di Indonesia, Tuhan bukan Cuma penuh kasih tapi juga api yang menghanguskan. Api yang menghanguskan, datang kepadaNya dengan hormat dan dengan sikap hati yang benar dihadapan Tuhan. Keintiman yang dipadukan dengan Taku akan Tuhan. Dalam doa pujia dan penyembuhan mengutip ayat ayat firman tetapi dilagukan, Tefilah dalam bahasa Ibran doa yang dilagukan. Biarlah Indonesia, dibumi ini seperti di surge,” kata Ronny Daud Simeon.

Pdm Charles Jonan, Fasilitator Umum JDN, mengatakan kadang kita tidak mengerti apa yang Tuhan ingin kita lakukan, banyak hal JDN berjalan dengan Iman. Tuhan memberi Visi kepada JDN agar terjadinya kesatuan doa dan kebersamaan bagi gereja-gereja yang ada.

“Saat acara ini mulai dibicarakan, sambutan kota-kota sangat antusias, kita tidak mungkin bisa menggerakan kota demi kota apa lagi selama 24 jam 40 hari, banyak pihak yang harus terlibat, apakah kita sanggup? Apa yang kita lakukan  adalah berjalan dengan Iman, membangun Takhta Tuhan, dengan membangun Mezbah-mezbah yaitu melalui doa, pujian dan penyembahan. Tuhan bertakhta diatas pujian-pujian UmatNya. Pada waktu kita membangun Tahta Tuhan Dia hadir, inilah keinginan kita Tuhan agar disetiap tempat, setiap kota, disetiap provinsi,” kata Charles Jonan.

Pdm Charles Jonan menjelaskan alasan dimulainya dari tanggal 8 Juli sampai dengan 17 Agustus dikarenakan pada 17 Agustus kita akan merayakan kemerdekan kita yang ke 75 tahun. Dalam keadaan seperti ini, kita perlu mencari wajah Tuhan, merendahkan diri kita keapda Tuhan, kita tidak ingin konsetrasi lagi kepada Covid 19 tetapi fokus kepada Tuhan.

“Berdoa dan memuji Tuhan, karena Tuhan bertakhta diatas pujian UmatNya. Mezbah tempat pertemuan Tuhan dengan umatNya. Tuhan hadir pada waktu Musa, Israel (Yakub), Daud membanun mezbah Tuhan hadir. Kita percaya, saat kita bergandengan tangan bersatu membangun mezbah Tuhan hadir memulihkan negeri kita, bukan saja Indonesia karena pandemi ini terjadi secara global. Jaringan Doa tidak melakukan sendiri, tetapi dengan berbagai jaringan, ini waktunya kita merendahkan diri kita dan bergandengantangan, kita percaya Tuhan akan memulihkan negeri kita. Kita akan melihat pertolongan Tuhan,” kata Charles Jonan.

Rencana Tuhan Yang Luar Biasa

Pdt Gondowijoyo, menyebutkan kegiatan ini adalah era pergerakan yang luar biasa, era perubahan dalam segala bidang, ekonomi, keuangan, usaha, keluarga, sistem pendidikan, perubahan ditata layanan ibadah di gereja.

“Kita harus siap dengan perubahan yang luar biasa ini, ada kalanya kita harus mengikuti arus, atau menentang arus, membelokkan arus dan membangun arus-arus yang baru. Di tengah pergerakan dan perubahan yang besar, ada rencana Tuhan yang luar biasa, yang harus terjadi di dunia dan juga di Indonesia, rancangan-rancangan Tuhan ini yang harus kita tangkap,” kata Gondowijoyo.

Menurutnya, kita sedang dalam perjalanan waktu, yang menyambut hari besar Tuhan, hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, dalam mempersiapkan hari kedatangaNya yang kedua kalinya, rancanganNya Dia yang harus terjadi, Kuasa dan kedaulatan Tuhan yang harus terjadi. Oleh karena itu kita sedang dibawaNya masuk kedalam takhtaNya, kita dibawanya untuk mengalami hadirat Tahta kemuliaan Allah. Hadirat takhta kemuliaan Allah ini yang menuntun jalan-jalan hidup kita sampai pada ahirnya.

“Kita dipersiapakan untuk masuk dalam satu sistematika yang baru, dimana Tuhan yang berdaulat, Roh Kudus sendiri yang bekerja di dalam menempatkan seluruh manusia di dunia ini. Dibawa masuk dalam rancangan semula “segambar dan serupa dengan Allah” menaklukan dan menguasai bumi. Melalui Pujian Penyembahan firman bertakhta diatas hidup kita dan mengalami hadirat kemuliaanNya,” kata Gondowijoyo.

Pdt Max Ebe yang mewakili Regional Papua mengatakan bahwa kita sedang membuat suatu sejarah baru dibangsa kita yang belum pernah terjadi. Pesan Tuhan Matius 24:27 bahwa membangun TahtaNya yang kita buat 40 hari akan membuat atmosfir rohani, kita sedang menaikan pujian penyembahan di pulau-pulau.

”Dan Matius 24:27 merupakani tanda suatu percepatan yang akan terjadi, saat dimana Takhta dibangun menjadi suatu pertanda kedatanganNya sudah dekat. Kita perlu mempersiapkan kedatanganNya dalam sebuah level kedewasaan rohani di dalam TahtaNya,” kata Max Ebe.

Stanley (JDPN) mengatakan bahwa doa 24/40 menjadi hal yang luar biasa bagi anak-anak muda. Anak-anak muda berperan besar, Banyak anak muda yang terlibat bergerak bersama-sama dalam momentum 24/40.

“Yoel 2:11, Tuhan yang memimpin pasukanNya, menjadi anak-anak Tuhan yang akan melakukan firman dengan kuat dan menjadi pasukan yang sangat banyak dan tidak terhitung. Kegerakan doa 24/40 dan generasi muda yang akan dilahirkan dan yang sudah lahir tidak akan ada yang akan menahannya, Tuhan sendiri yang memimpin. Bergerak bersama-sama, dan menerima legacy dari Bapa-bapa rohani dan meneruskannya kepada generasi berikutNya,” kata Stanley.

Bersama Membangun Tahta Bagi Tuhan

Pdt Daniel Pandji menyebut kegiatan 24/40 merupakan inisiatif yang sangat luar biasa, seperti Yosafat memutuskan untuk mencari Wajah Tuhan, Takhta itu tidak kosong. Kejadian 28:20, Nuh membangun mezbah bagi Tuhan saat Nuh keluar pertama kali keluar dari Bahtera. Aksi yang luar biasa dimana Nuh dan keluarganya pertama-tama membangun Mezbah bagi Tuhan.

“Menjadi bagian dengan mengajak yang pertama kali keluarga kita turut bersama membangun Tahta bagi Tuhan, waktunya melihat Wajah Tuhan, mengetahui pikiran-pikiran Tuhan bukan sekedar pertolongan Tuhan. Melemparkan semua kebanggan kita, lemparkan mahkota kita, kebanggan pada ministry kita, denominasi, gereja, organisasi dan memandang sang Raja diatas segala Raja, pemulihan akan terjadi bagi Indonesia dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa,” kata Daniel Pandji.

Pdt Andy Mulyadi mewakili Fasilitator dari Sulawesi  mengatakan kebergantung kepada Tuhan yang hanya bisa kita lakukan hari-hari ini. JDN mengajak seluruh umat Tuhan untuk menaikan pujian penyembahan kepada Tuhan. Bukan hanya satu dua kota, tetapi kita bersama-sama dari sabang sampai merauke.

“Kita percaya hadiratNya hadir. Pada Waktu Hadirat Tuhan hadir, maka pemulihan segala sesuatu terjadi. Seperti kisah Yakub ketika selesai dari rumah Laban, lalu bergulat dengan Tuhan, setelah bergumul dengan Tuhan, Yakub diberi nama Baru. Setelah kita selesai bergumul dengan Tuhan selama 40 hari, Indonesia akan menerima nama Yang Baru bagi Indonesia,” kata Andy Mulyadi.

Sementara itu Andreas Soestono mengatakan bersyukur 24 jam selama 40 hari kita menaikan doa syafaat, pujian, penyembahan kepada Tuhan. Kebiasaan untuk tetap berdoa seperti yang dituliskan dalam Firman Tuhan di dalam 1 Tes 5:16, bukanlah sesuatu yang mudah.

“Kata tetaplah berdoa bukanlah hal yang mudah, artinya kita sudah punya kebiasaan. Melalui doa 40 hari ini selama 24 jam, kita sedang membangun suatu kebiasaan untuk masuk di dalam hadirat Tuhan, setiap saat memuji  dan menyembah Tuhan, ada hal-hal yang luar bisa yang akan kita alami di dalam hadirat Tuhan. Seperti Tuhan Yesus saat mengalami penyaliban Tuhan Yesus berdoa dan mengalami kunjungan Tuhan, maka situasi seperti ini saat kita berdoa kita pasti akan mengalami kunjungan Tuhan,” kata Andreas Soestono.

Doa 24 Jam Selama 40 Hari

Pdt Jeffry Hutabarat mewakili regional wilayah Barat, mengatakan waktu-waktu ini, adalah waktu-waktu yang memang dipersiapkan Tuhan untuk membawa Gereja Tuhan untuk lebih lagi membangun mezbah doa.

“Inilah waktu peperangan, 1 Korintus 14:8. Doa-doa kita selama 40 hari kedepan menjadi suatu nafiri yang akan dibunyikan, sebagai wake up call untuk lebih lagi mezbah doa, karena kedepan segala sesuatunya berubah dan tidak sama lagi. Anggur baru hanya dapat dicurahkan kalau wadah kita juga sesuatu yang baru,” kata Jeffry Hutabarat.

Pdt Mulyadi Sulaeman mengatakan 24/40 Momen yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita, ada maksud Tuhan ditengah-tengah segala rencana kita.

“Membaca 1 ayat dan belum terlalu mengerti Kis 13:40-41 dan kiranya dalam Momen acara Tahta-Nya Tuhan akan membukakan. Ini waktu Tuhan sedang melakukan yang besar dimasa kita seperti Tuhan memakai Daud,” kata Mulyadi Sulaeman.

Pdt Welyar Kauntu sebagai pemimpin penyembahan dalam acara Pembukaan ini menyampaikan bahwa  Tuhan sedang membawa Gerejanya dalam suatu dimensi yang baru. Iblis sepertinya sedang membungkam Gereja Tuhan, namun justru sekarang Tuhan sedang membawa penyembahan kita kepada suatu dimensi yang baru, yang tidak bergantung kepada suasana.

“Tuhan sedang membawa GerejaNya kedalam penyembahan yang makin dewasa, justru saat ini dirumah-rumah Tuhan, di ruangan ruangan pribadi, saat kita umat Tuhan menyembah Tuhan, justru yang demikian yang diinginkan Tuhan, tulus, simple tanpa direkayasa. Penyembahan bukan tentang musik yang bagus tetapi hati yang dibawa kepada Tuhan. 24/40 akan mendatangkan hal yang luar biasa dimana hal yang besar akan dinyatakan,” kata Welyar Kauntu.

Acara doa 24/40 ini sebagian besar pelaksananya, baik panitia secara teknis maupun para pengisi acara mayoritas anak-anak muda. Selain keterlibatan anak-anak muda yang mayoritas, gerakan doa 24/40 juga di dukung olhe hamba-hamba Tuhan dari luar negeri, diantaranya adalah Bill Johnson (USA), Suzette Hattingh (Germany), Yang Tuck Yoong (Singapore), David Demian (Canada), Gideon Chiu (Canada), Roy Zhang (China).

Kesaksian-kesaksian Momentum Doa “TahtaNya 24/40”

Pelaksanaan Momentum Doa 24/40 telah menghadirkan berbagai Kota-kota untuk bergabung dan terlibat secara aktif. Ada banyak pengelaman rohani yang didapati.

Pdt Andy Mulyadi, Fasilitator Umum Jaringan Doa Wilayah Regional Sulawesi mengatakan mendapat berkat atas umat Tuhan dari program "TAKHTA" 2440. Dia merasa ada peningkatkan gairah dan semangat kegerakan doa umat Tuhan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa yang tampak pada respons dan keterlibatan berbagai komponen kekristenan, berbagai denominasi juga pemerintahan kota /kabupaten.

Andy Mulyadi melihat indikasinya terlihat pada antusias para pengisi acara dalam mempersiapkan diri, live dari tempat yang koneksi internetnya baik, mengadakan pendekatan dengan operator seluler sampai pada membeli gadget baru, seperti terjadi di JDS Tahuna.

“Keterlibatan pemerintah daerah secara serius dengan menugaskan dinas infokom memfasilitasi peralatan live sampai monitor videothrone kota, seperti di JDS Tomohon. Pemerintah kota Bitung secara resmi menunjuk JDS kota Bitung untuk mengawal kotanya dengan mengadakan doa keliling secara rutin yang melibatkan gereja dan pemerintah, sekaligus mendoakan seluruh pejabat pemerintahan mulai dari walikota,wakil walikota sampai dengan para asisten pemerintahan,” kata Andy Mulyadi.

Selain itu, kata Andy Mulyadi, meningkatnya unity Tubuh Kristus, keterlibatan sinode gereja- gereja suku sepeerti KGPM, GMIM, KIBAID, GKSS, GEreja Toraja ,GEPSULTRA, GPID dan antusias dalam mengisi acara, mengunakan atribut daerah, bahasa suku.

“Dukungan dan kerelaan gereja yang mengizinkan bahkan mereka menawarkan fasilitas gereja untuk dipergunakan baik saat mengisi acara maupun untuk program JDS kota/kabupaten selanjutnya. Contoh di JDS Bitung di tawarkan untuk menggunakan fasiltas penyiaraan oleh beberapa gereja yang memiliki peralatan dan izin penyiaran,” katanya.

Kemudian spiritualitas, lanjut Andy Mulyadi, bahwa mujizat pertolongan Tuhan yang langsung diterima oleh para pengisi acara maupun keluarga pendoa. Misalnya isteri pdt Henoch Kristiono, fasilitator JDS Raha, pinggang yang sakit karena kecebur di laut. Istrinya disembuhkan Tuhan ketika tiba di klinik untuk diperiksa dan Adik dari Besan ibu Since di sembuhkan dari Covid-19.

“Sampai pagi ini mujizat terus di alami dalam kesaksian-kesaksian di doa pagi regional yang semakin bergairah dalam masa doa 2440 ini,” kata Andy Mulyadi.

Sementara itu Pdt James Baware Fasilitator JDS dari Bitung mengaku bersyukur, khususnya di Bitung karena kesempatan Gereja semakin dekat, direspons baik oleh Gereja-gereja, sampai tingkat pemerintah.

“Gerakan Penyembahan 24/40 telah menjembatani hubungan gereja-gereja yang ada di Bitung, sehingga mau terlibat untuk ambil bagian,” kata James Baware.

Pdt James menyampaikan kepada para pemimpin Gereja dan pendoa bahwa untuk terlibat melalui acara ini hanya diawali dengan kesediaan melempar mahkota dan merendahkan diri. Selain itu,  24/40 bukan saja mempererat hubungan Gereja Tuhan, tetapi bahkan Pemimpin Kota.

“Dalam hal ini Wali kota merasakan betapa berartinya keberadaan Jaringan Doa Sekota. Sehingga Wali kota Bitung telah menyerahkan kepada JDS Bitung untuk mengatur pergerakan doa di Kota Bitung, dan bahkan sudah meminta para pengurus JDS mendoakan Jajaran Pemerintahan Daerah Kota Bitung dan memimpin doa keliling di Kota Bitung,” kata James Baware.

Sementara itu Ayu Angelo dari Bali mengatakan saat tampil kedua kalinya merasakan hancur hati, ada kebersamaan dalam satu titik. “Kesatuan Roh dapat, pernyataan Tuhan di masa mendatang Tuhan akan memperlengkapi anak-anak Muda untuk menggerakkan pertanian dan peternakan di bangsa ini,” kata Ayu Angelo.

Wati dari Medan mengaku melakukan persiapan serius dan dengan sangat antusias, seperti mempersiapkan sebuah even, dibuat rundown acara, dan peserta memberikan respons.

“Kami melakukan GR utk persiapannya. Kerinduan untuk memberi yang terbaik sangat nyata dalam proses persiapan. Pada saat GR ke2 justru seluruh TIM mengalami Jamahan Tuhan Yesus, peserta tersebar di beberapa titik, sehingga pada saat tampil Live tidak mengalami gangguan jaringan,” katanya.

Kemudian Ely Radia dari Banten merasakan ada sukacita dalam mempersiapkan acara 24/40. “Perasaan yang dialami saat mempersiapkan telah membuka atmosfir, dan ini mendatangkan sukacita. Secara Spritual maknanya sungguh dahsyat dan terobosan. Adanya semangat kesatuan tubuh Krsitus terbangun dan menyenangkan hati Tuhan. Dia melepaskan Roh yang hidup dari surge Yeh 37 : 4-10; Yeh 36 :25-28. Tuhan mengerjakan bangianNya Yeh 36 : 25-28,” kata Ely Radia.

Selanjutnya Franky dari Palu mengatakan oleh kemurahan Tuhan, sudah dua kali terlibat. Ia bersyukur melalui 24/40 ini, semua dari berbagai denominasi terlibat, disatukam, justru lewat acara, hampir setiap hari ketemu, menjadi lebih akrab, semangat menyala-nyala dalam melayani Tuhan, berdampak pada diperkuatnya kesatuan Gereja.

MDK Batam King's Tower

Wiwik sekretaris MDK Batam Kings’Tower menyampaikan, mereka mempersiapkan dengan sungguh-sungguh saat akan mengisi slot 2 jam, melakukan juga 2 kali GR dan membangun atmosphere terlebih dahulu saat-saat GR itu. Pendoa antusias datang jam 11 malam untuk mempersiapkan diri, dan salah satu WL kita (Tjondro tiba-tiba sakit dan nyars tidak bisa gabung) tapi Tuhan memang sangat baik dalam kesatuan menyatakan mujizatNya. Bahkan beberapa pendoa banyak yang bilang sejak ikut acara itu, mereka jauh lebih bersemangat dan segar katanya.

Tjondro dari Batam mengatakan MDK Batam dapat slot malam, jam 00.00-02.00. Sebelum hari H pelaksanaan, pagi-pagi dadanya sakit, dan ada penyumbatan saluran, rasanya mungkin tidak dapat mengikuti malam. Tapi akhirnya ikut, anak yang nomor tiga juga menyusul untuk mengetahui kondisi papinya. Tuhan mampukan Tjondro saat menyembah. Tjondro dapat melewati rasa sakit yang dialami.

Ps Yossi dari Bandung merasakan pengalaman rohani luar biasa. Ada tiga doa yang biasa Bandung lakukan. MDK, Hamba-hamba Tuhan, JDR, Pel. Sunda, Anak. Mereka sangat semangat, antusias. Pemusiknya ada orang tua mereka yang sakit mengalami kesembuhan.

Pdp Victor Mamoto dari Timika, mengatakan melibatkan seluruh komponen, JDP, JDW, JDA semua bahu membahu. Ada yang urus acara, yang urus jaringan internet (biar ngga putus-putus), ada yang urus kamera, ada yang urus sound, ada yang urus snack jadi ketika on air yang mengisi acara berjalan dengan baik.

“Kami di Timika pengisi acaranya dari berbagai denominasi, Tuhan melawat melalui acara TahtaNya ini, kesatuan semakin terjadi,” kata Victor Mamoto.

Marshal Blessing dari Jakarta, mengatakan pada tanggal 24 Juli 2020, ada salah satu Sahabat Blessing menghubungi Marshal melalui WhatsApp karena melihat di FB Pak Toni Mulia ada memposting foto Marshal. Kemudian Sahabat Blessing yang berasal dari Surabaya ini menyaksikan bahwa beliau baru mengingat password FB-nya  setelah 10 tahun tidak pernah membuka FB. Pagi itu beliau terbangun dan mengikuti penyembahan yang ada di FB Pak Tony Mulia dan beliau mengatakan bahwa ia sangat diberkati. Beliau mengatakan bahwa sudah beberapa hari belakangan ini beliau begitu haus dan rindu untuk mengalami jamahan Tuhan dan melalui acara TahtaNya beliau kembali dikuatkan oleh Tuhan.

Pdt Dani Soepangat dari Jakarta mengaku pada hari Senin, tanggal 20 Juli 2020, mengalami sakit perut melilit dan kemudian badan panas tinggi tanpa menggigil, sampai siang kondisi itu dialami dan mencoba ke ATM lalu tidak diijinkan karena suhu badan yang mencapi 38,9.

Kemudian karena sesuatu pekerjaan yang harus ia lakukan,  dia harus pergi ke suatu gedung, kondisi badan yang terus panas, mulut terasa pahit, dan dada dirasa mulai sesak membuat Dani Soepangat membuka terus menerus Youtube MDK Nasional mengikutinya via HP.

Ia diingatkan tentang Firman, saat Paulus dan Silas di penjara (Kis 16:25-30), mereka memuji-muji Tuhan dan belenggu terbuka, lalu pada jam 4 sore hari ketiga mengalami demam yang tinggi. Tepatnya pada Rabu tanggal 22 Juli 2020 mengalami kesembuhan sampai sekrang. (PR)

Doa, pujian dan penyembahan Takhta-Nya dapat diikuti melalui live streaming pada channel YouTube MDK Nasional atau alamat laman di bawah ini

https://www.youtube.com/channel/UC6bOiANgt6XIpDlKHtN_oFA

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home