Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 06:45 WIB | Rabu, 10 Februari 2016

Musabaqoh Budaya Islam Nusantara Digelar Guna Cegah Radikalisme

Ilustrasi :SPG salah satu mereka rokook ternama bertugas di Muktamar ke-33 NU dengan mengenakan jilbab demi menghormati Kabupaten Jombang yang dikelilingi banyak pondok pesantren. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Martahan Lumban Gaol)

LAMPUNG, SATUHARAPAN.COM – Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Way Kanan, Bandar Lampung menjelaskan Musabaqoh Budaya Islam Nusantara digelar tidak hanya memperingati hari lahir ke-90 Nahdlatul Ulama (NU) namun  mengkampanyekan bahaya radikalisme dan terorisme yang dibungkus atas nama agama.  

“Kegiatan ini untuk mengampanyekan bahaya radikalisme dan terorisme yang banyak dibungkus atas nama agama,” kata Ketua Lakpesdam Way Kanan Supri Iswan, di Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Way Kanan, Jalan Lintas Sumatera Kampung Tiuh Balak I, Kecamatan Baradatu, Selasa (9/2).

Supri yang juga koordinator kegiatan tersebut  menyatakan Musabaqoh Budaya Islam Nusantara digelar dengan tema, "Kami tidak takut! Peran Serta NU dalam Menangkal Aksi Radikalisme dan Terorisme”.

Musabaqoh Budaya Islam Nusantara digelar untuk memperingati hari lahir ke-90 Nahdlatul Ulama dihelat Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung mulai dari hari Minggu (7/2) sampai dengan hari Selasa (9/2).

Musabaqoh ini  berisi sejumlah lomba, pentas seni budaya, dan pengajian akbar. Berdasarkan penilaian dewan juri, ujar Supri melanjutkan, dua pelajar Madrasah Aliyah (MA) Raudhotul Muta'alimin Kecamatan Kasui meraih juara I dan III.

Ia menerangkan, Reki Aprilianza dari Madrasah Aliyah Raudhotul Muta'alimin Kecamatan Kasui mendapat nilai sejumlah 149 sehingga ditetapkan sebagai Juara I oleh dewan juri yang terdiri dari M.Rokhim Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Syahrul Munir Wakil Pembina Gerakan Pemuda Ansor, dan Nufi  M Yusuf Sekretaris Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).

"Lalu juara dua diraih Bobby Ryant dari PAC IPNU (Pengurus Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, red) Baradatu, Bobby mengumpulkan nilai 148, kemudian Imam Muhlis dari Raudhotul Muta'alimin menghimpun nilai 147 sehingga ditetapkan sebagai pemenang ketiga. Juara harapan pertama diraih Rexi Nando dari Baradatu dan Nur Holis juara harapan dua merupakan pelajar SMPN Baradatu," kata Supri  

Supri menambahkan  lomba penulisan opini dengan tema yang sama melahirkan beberapa orang juara antara lain Suheli dari Gunung Baru Gunung Labuhan dan Nadila Sinta dari Kasui. Untuk lomba mengarang dan membaca puisi bertema sama, Juara I Muhammad Subhan dari SMP Manba'ul Ulum Ponpes Assidiqiyah 11 Gunung Labuhan, Juara II Marmiyati dari Ponpes Nurul Iman Tanjung Bulan Kasui, Juara III Irma Diana Lestari  dari MA Matlaul Anwar Gunung Baru Gunung Labuhan.

"Juara Harapan I diraih Faridatul Husna dari Ponpes Darul Falah Tiuh Balak I Baradatu dan Juara Harapan II diraih Puspita Andriana SMPN 4 Baradatu," ujar Supri lagi.

Untuk Tartil Quran, Juara I Hengki Kurniawan dari Kasui, Juara II Yusril M dari Ponpes Assidiqiyah 11 Gunung Labuhan, Juara III Ilyas dari Tanjung Bulan Kasui, Juara Harapan I, II dan III diraih warga Baradatu, Mutmainah, Meilia Nur Muslihah dan Adam Maulana. (nu.or.id).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home