Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:04 WIB | Senin, 01 Oktober 2018

Musik Gamelan Pukau Ratusan Penonton Festival Debussy Swedia

Ilustrasi. Alunan musik dari Gamelan Jawa menggema di Eric Ericssonhallen, Stockholm Swedia pada hari Minggu, 30 September 2018 membuka Festival Debussy 100. (Foto:kemlu.go.id)

STOCKHOLM, SWEDIA, SATUHARAPAN.COM – Alunan musik dari Gamelan Jawa menggema di Eric Ericssonhallen, Stockholm Swedia pada hari Minggu, (30/9), membuka Festival Debussy 100 yang menghadirkan pianis kawakan dari Kawasan Skandinavia.

Gamelan Jawa tersebut, ditampilkan oleh kelompok musik Gongbron, dan berhasil memukau 200 penonton yang hadir menyaksikan. Penampilan ini sangat istimewa mengingat karya-karya komposer musik klasik asal Perancis, Claude Debussy terinpirasi oleh karya musiknya.

Duta Besar RI Stockholm, Bagas Hapsoro dalam sambutannya membuka festival menyampaikan, bahwa penampilan gamelan Jawa yang membuka Festival Debussy, adalah sebuah jembatan yang dapat menghubungkan Indonesia dan Swedia dalam meningkatkan kerja sama khususnya di bidang seni budaya.

Penampilan Gamelan Jawa itu dibawakan oleh 13 musisi gamelan berkewarganegaraan Swedia dan Indonesia, yang dipimpin oleh Urban Wahlstedt, seorang warga Swedia yang telah mendalami gamelan dan wayang kulit sejak lama.

Para pianis Swedia dimanjakan dengan langgam Jawa “Aja Lamis", yang membawa mereka pada perjalanan waktu ketika Debussy pada tahun 1889, terpukau oleh alunan gamelan di Festival Paris Exposition Universelle.

Di akhir penampilannya, grup gamelan mendapat standing ovation dari para musisi Skandinavia yang hadir.

Professor Stefan Bojsten, selaku produser festival tersebut menyampaikan kegembiraannya melihat grup gamelan Gongbron dapat hadir membuka festival Debussy, "Gamelan telah menginspirasi karya-karya komposer dunia seperti Claude Debussy dan Erik Satie, sehingga kehadiran grup gamelan Gongbron membuka festival ini adalah suatu kehormatan."

Grup Gamelan Gongbron, sudah sering kali tampil di Swedia dan beberapa kali mengikuti pementasan.

Dua penampilan terakhir grup ini adalah di Thielska Gallery, museum seni lukis di Stockholm serta Pesta Rakyat HUT RI ke-73 di Wisma Indonesia Stockholm.

Penampilan berikutnya pada bulan November mendatang di Stockholm akan mempersembahkan pertunjukan wayang kulit.

Duta Besar Bagas Hapsoro memberikan apresiasi yang tinggi, kepada seluruh anggota grup gamelan Gongbron, yang telah mengantar seni budaya Indonesia ke panggung internasional, meningkatkan hubungan antara masyarakat Indonesia dan Swedia serta menjadi duta seni Indonesia.

"Kita patut berbangga bahwa kesenian tradisional kita dihormati di Swedia. Oleh karena itu, KBRI Stockholm akan terus mendukung usaha teman-teman mempromosikan budaya Indonesia," kata Bagas. (kemlu.go.id)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home