Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 12:20 WIB | Senin, 07 Oktober 2019

Musikus Suriah Promosikan Toleransi Budaya di Arab Saudi

Penampilan musikus Suriah, Basheer Abu Al-Kheir, diterima dengan baik oleh para penonton di Jeddah, Arab Saudi. (Foto: Arab News)

JEDDAH, SATUHARAPAN.COM – Sejak zaman dahulu kala, musik memainkan peran kunci dalam mempersatukan masyarakat. Reformasi sosial di Arab Saudi, yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman, membuka jalan bagi banyak pertunjukan musik publik.

Reformasi itu memberikan kesempatan bagi seniman untuk mengekspresikan diri. Musikus Suriah, Basheer Abu Al-Kheir, 75, telah memainkan qanun, alat musik dawai, di berbagai belahan dunia Arab selama 50 tahun. Ia telah tampil di Jeddah selama enam tahun, dan lebih dari setahun belakangan ini, mulai tampil di kafe dan restoran.

Abu Al-Kheir diterima dengan baik oleh penonton di Naranj di Jeddah, tempat ia melantunkan lagu-lagu Sufi.

“Saya diminta pada hari Jumat malam untuk datang ke restoran dan melakukan ibadah Ibtihalat (memuji Tuhan), dan para penonton menyukai penampilan saya karena berasal dari hati yang murni penuh spiritualitas dan kata-kata yang menyentuh,” katanya kepada Deema Al-Khudair dari Arab News.

“Akibatnya, orang-orang mulai lebih sering meminta saya tampil.”

Visi 2030 Membuka Jalan bagi Dunia Seni di Arab Saudi

Basheer Abu Al-Kheir telah memainkan qanun selama 55 tahun. Suaranya telah akrab bagi pendengar radio di Damaskus-Suriah, Kairo-Mesir, dan Amman-Yordania, selama 50 tahun.

Ia ingin menjembatani kesenjangan antara komunitas yang berbeda melalui musiknya, yang berfokus pada memuji Allah.

“Kita harus menerima komunitas Muslim lain karena kita memiliki kesamaan yang sangat penting: penyembahan kepada Allah dan cinta kepada nabi-Nya,” katanya, seraya menambahkan musik adalah satu-satunya bahasa yang umum di antara semua orang di planet ini.

“Ketika itu murni dan berasal dari tempat yang tulus, tidak ada keraguan bahwa musik memurnikan hati pendengarnya dan membawa mereka ke dunia yang bebas dari dendam,” katanya.

“Hati dimurnikan dan kebencian terlempar jauh, dan hanya cinta dan ketenangan di antara orang-orang yang akan tetap ada.”

Abu Al-Kheir mengatakan rencana reformasi Visi 2030 membuka jalan bagi dunia seni di Arab Saudi. “Tidak ada keraguan bahwa langkah-langkah reformasi yang diambil oleh Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman luar biasa di semua tingkatan, terutama revitalisasi dunia seni secara umum dan musik pada khususnya,” ia menambahkan.

“Kami hanya bisa memimpikan kesempatan ini (tampil di tempat-tempat umum seperti restoran dan hotel) di masa lalu. Seni menjadi penting, membuat orang bahagia,” katanya.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home