Loading...
INSPIRASI
Penulis: Rani Nainggolan 01:00 WIB | Senin, 01 Juni 2015

My job, I’m in love!

Mari kita memformat ulang pola pikir kita tentang kerja!
Semangat kerja (foto: istimewa)

SATU HARAPAN.COM – Hampir semua orang ketika ditanya alasannya bekerja adalah untuk mendapatkan uang. Dan karena alasan uanglah, tidak sedikit orang yang tetap bertahan di sebuah perusahaan walau tak lagi merasa sejahtera. Tidak heran, setiap kali akhir minggu tiba atau tanggal merah yang jatuh di sela-sela akhir pekan, akan disambut gegap-gempita oleh para karyawan dengan beramai-ramai mengambil hak cuti. Akhir minggu dan tanggal merah menjadi hari yang ditunggu-tunggu setelah hari gajian. Dari fenomena ini, istilah ”I hate Monday!” menjadi sebuah pernyataan yang melekat dalam diri jutaan karyawan.

Bekerja menjadi suatu paksaan, yang membebani, tetapi harus dilakukan. Tidak ada pilihan lain, selain menjalaninya. Sampai kapan situasi ini akan berlanjut dan merampas sukacita kita? Apa strategi yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan uang sekaligus merasakan damai sejahtera di dalam menjalani target kerja perusahaan?

Jawabannya:  jatuh cinta pada pekerjaan!

Seperti orang yang sedang jatuh cinta, yang selalu merasakan rindu, dan ingin selalu bersama melewati setiap detik dengan objek yang dicintai, demikianlah seharusnya kita memperlakukan pekerjaan. Ketika jatuh cinta, hal-hal negatif dari objek yang dicintai akan sirna. Bahkan, ketika orang-orang di sekitar telah memberikan penilaian negatif, sepanjang masih ada cinta terhadap pekerjaan, maka target-target kerja akan terasa mudah untuk dijalani. Pola kepemimpinan atasan yang belum sempurna, rekan kerja yang tidak sepadan, dan berbagai hal negatif lainnya yang mungkin tercipta di lingkungan kerja akan menjadi tidak berarti selama kita bisa tetap jatuh cinta pada pekerjaan.

Terkadang, cinta tidak selalu datang pada sentuhan pertama. Dalam banyak fenomena, cinta hadir karena kebiasaan. Oleh karena itu, terbiasalah bekerja dan cinta terhadap pekerjaan yang datang menyapa. Ketika cinta itu telah hadir, uang pun akan mengikutinya. Dengan kata lain, mari kita memformat ulang pola pikir: alasan kita berangkat dari rumah pagi-pagi sekali dan sampai di rumah dalam keadaan gelap adalah karena kita mencintai pekerjaan, dan bukan karena uang. Satu fakta yang perlu kita sadari adalah perusahaan hanya akan memberikan upah kepada karyawan yang bekerja, bukan kepada mereka yang ingin mengumpulkan uang.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home