Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 00:01 WIB | Kamis, 21 Juni 2018

Napas Navas

Jelang Pertandingan Brasil vs Kosta Rika
Pertandingan Brasil melawan kesebelasan Kosta Rika pada Piala Dunia 2002. (Foto: getty images)

SATUHARAPAN.COM - Babak kedua fase grup E Piala Dunia 2018 akan mempertemukan pertandingan benua Amerika dan benua Eropa. Tim langganan juara Brasil akan menghadapi wakil zona Concacaf Kosta Rika, sementara kesebelasan Swiss akan menghadapi Serbia.

Meskipun prestasi Kosta Rika pada PD 2014 cukup mengejutkan, namun di hadapan Brasil seolah kesebelasan Kosta Rika mengalami inferioritas baik dalam prestasi maupun saat berjumpa di lapangan hijau. Dengan hasil sembilan kali kekalahan dari sepuluh kali pertemuan, kesebelasan Brasil menjadi semacam mental block yang kerap dihadapi Kosta Rika. Dalam dua kali perjumpaan di Copa America dan babak final PD, Brasil selalu mengungguli Kosta Rika.

Upaya Memecahkan Telor di Turnamen Besar

Selalu kalah dalam lima puluh tahun terakhir pada setiap perjumpaan, membuat frustrasi kesebelasan Kosta Rika saat menghadapi Brasil. Yang sedikit menggembirakan adalah dalam dua laga persahabatan yang terakhir meskipun kalah Kosta Rika mampu menahan dengan kekalahan hanya satu gol. Ini menjadi gambaran peningkatan kesebelasan Kosta Rika mengingat dalam satu dasa warsa terakhir timnas Brasil dipenuhi bintang hampir di semua lini.

Peningkatan kekuatan Kosta Rika tidak terlepas dari kokohnya barisan pertahanan yang dikomandoi oleh Gamboa bersama Duarte, Oviedo, dan Acosta serta Keylor Navas yang menjadi penjaga gawang andalan klub Real Madrid. 

Barisan gelandang dan pemain depan hampir-hampir tidak ada bintang yang menonjol. Namun melihat pencapaian pada PD 2014 dan kualifikasi PD 2018 zona Concacaf, kelektivitas permainan tim menjadi andalan Kosta Rika.

Dengan skuad yang dimiliki, hanya keajaiban yang bisa menahan laju Brasil lolos dari fase grup E. Barisan pertahanan yang kokoh, gelandang bertahan-menyerang yang energik-kreatif, serta barisan penyerang haus gol, inilah gambaran kesebelasan Brasil saat ini.

Pemain belakang Danilo, Silva, Luis, Marcelo, masih terlalu tangguh bagi Ruiz-Campbell-Urena. Kreativitas gelandang Brasil yang dimotori Coutinho pun rasanya masih akan mendominasi lapangan tengah saat beradu dengan Borges-Tejeda terlebih ketika Coutinho pun mampu menjadi second striker maupun sebagai pengumpan di saat Neymar Jr dan Firmino masuk ke kotak penalti lawan. Bersama Firmino, Coutinho akan menjadi pemain sentral lapangan tengah Brasil yang efektif.

Yang agak menyulitkan bagi Brasil adalah pola strategi pelatih Ramirez yang menempatkan lima pemain belakang mau tidak mau memaksa gelandang Brasil harus mampu membongkar pertahanan Kosta Rika sejak awal pertandingan. Bagaimanapun pertahanan Kosta Rika tidak hanya mengandalkan pada barisan pemain belakang. Masih ada penjaga gawang Keylor Navas yang tidak hanya tangguh di bawah mistar gawang namun juga membantu mengorganisir pertahanan Kosta Rika.

Jika pemain belakang Kosta Rika disiplin menjaga wilayah pertahanannya, rasanya sulit bagi Brasil pesta gol dengan barisan gelandang-penyerang yang haus gol sekalipun. Semangat mengalahkan Brasil pada turnamen sebesar Piala Dunia akan menjadi energi bagi pemain Kosta Rika. Kesebelasan Brasil harus mencermati ini jika tidak ingin kehilangan poin di pertandingan keduanya.

Kekalahan Kosta Rika melawan kesebelasan Serbia serta Brasil yang ditahan imbang kesebelasan Swiss membuat persaingan di grup E mulai memanas. Brasil yang diunggulkan dengan materi pemain-pemain bintang tidak mampu memaksimalkan hasil saat menghadapi Xhaka dan kawan-kawan. Sementara Kosta Rika belum berhasil mempertahankan trend positif yang mereka bawa empat tahun silam ke PD 2014.

Kosta Rika tentu ingin mengulang kembali prestasi mereka saat lolos hingga babak 8-besar, di sisi lain Brasil memiliki semua syarat untuk memenangi trofi PD. Dengan satu pertandingan menghadapi tim kejutan Serbia di pertandingan akhir fase grup, pilihan terbaik bagi Brasil menjaga peluang lolos adalah memenangi seluruh pertandingan. Hasil imbang melawan Kosta Rika akan menipiskan peluang lolos.

Kosta Rika sendiri menghadapi dua pertandingan yang tidak kalah berat. Setelah kekalahan dari Serbia, satu-satunya jalan lolos adalah memenangi dua pertandingan berikutnya, dan itu bukan hal yang mudah. Swiss yang akan mereka hadapi di laga terakhir terbukti telah mampu merepotkan tim unggulan Brasil, sementara Brasil yang harus dihadapi di pertandingan kedua selai bermaterikan pemain bertalenta tinggi di semua lini juga memiliki ambisi untuk menambah trofi PD. Bukan sekedar lolos fase grup E.

Dengan kontribusi yang telah diberikan pada timnasnya, Navas tidak perlu membuktikan apapun. Begitupun, Kosta Rika tidak memiliki barisan gelandang se-impresif Serbia maupun Swiss yang telah mampu menahan Coutinho-Ferminho. Meski begitu, Kosta Rika memiliki Navas yang akan menjaga pertahanan terakhirnya dari serbuan gelang-penyerang Brasil. Setidak Milivojevic, Matic, Tadic, telah membuktikannya.

Jadwal pertandingan

Kesebelasan Brasil akan menghadapi pertandingan fase grup E melawan Kosta Rika di Stadion Krestovsky, St. Petersburg, Jumar (22/6) pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 19.00 WIB.

Perkiraan susunan pemain:

Brasil (4-3-3) : Alisson (gk), Danilo, Silva, Luis, Marcelo, Willian/Fernandinho, Casemiro, Coutinho, Firmino, Jesus/Costa, Neymar. | pelatih: Tite

Kosta Rika (5-3-2) : Navas (gk), Gamboa, Acosta, Oviedo, Duarte, Calvo, Borges, Ruiz, Tejeda, Urena, Campbell. | pelatih: Oscar Ramirez

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home