Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 14:26 WIB | Minggu, 25 Januari 2015

NIIS Minta Kenji Goto Ditukar dengan Sajida al-Rishawi

Sajida al-Rishawi pada April 2006. (Foto: straitstimes.com/EPA)
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Usai mengeksekusi salah satu dari dua sandera warga Jepang, militan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/ISIS) kini menuntut pembebasan seorang perempuan pembom bunuh diri al-Qaeda, Sajida al-Rishawi, untuk ditukarkan dengan sandera Jepang yang tersisa, wartawan Kenji Goto.
 
Rishawi 40an tahun, ditangkap pada tahun 2005 setelah mencoba melakukan bom bunuh diri, tapi gagal, dalam serangkaian pemboman hotel di Amman, Yordania, yang menewaskan sedikitnya 57 orang, seperti dilaporkan The New York Times.
 
Perempuan dari Irak itu masuk ibu kota Yordania bersama suaminya Hussein Ali al-Shamari, juga dari Irak, menggunakan paspor palsu lima hari sebelum serangan.
 
Rishawi dan suaminya menargetkan acara pernikahan di ballroom hotel. Shamari melihat istrinya mengalami kesulitan meledakkan bom, lalu dia menarik istrinya keluar dari ruangan. Dia kemudian meledakkan dirinya, membunuh 38 orang, seperti diaporkan surat kabar Israel Haaretz. Rishawi melarikan diri namun tertangkap tak lama kemudian.
 
Dalam wawancara dengan televisi CNN, Rishawi mengaku pada November 2005, dia sudah siap meledakkan diri, suaminya merencanakan serangan tersebut dan mengajari bagaimana menggunakan sabuk peledak.
 
Rishawi juga diidentifikasi sebagai adik dari militan yang sudah terbunuh Mubarak al-Rishawi, tangan kanan Abu Musab al-Zarqawi, pemimpin al-Qaeda di Irak, seperti dilaporkan Haaretz.
 
Dalam rekaman video terbaru yang dirilis di YouTube Sabtu (24/1) malam sebelum kemudian dihapus, menunjukkan gambar Goto memakai kaus oranye disertai suara yang sepertinya dirinya berkata-kata dalam bahasa Inggris.
 
Dalam rekaman itu suara Goto mengatakan bahwa rekan sanderanya Haruna Yukawa "disembelih oleh Khilafah Islam."
 
Suara Goto mengatakan pemerintah Jepang bisa menyelamatkannya jika bekerja sama dengan Yordania di mana pekan lalu Perdana Menteri Shinzo Abe membuat kantor guna mempercepat koordinasi pemerintah dalam rmerespon penyanderaan.
 
Selanjutnya suara Goto mengatakan militan NIIS akan membebaskannya jika Rishawi juga dibebaskan. Dia menambahkan bahwa sejak awal NIIS menuntut pembebasan Rishawi sebelum meminta uang tebusan sebesar 200 juta dolar AS.
 
"Saya tekankan betapa mudahnya menyelamatkan hidup saya," kata rekaman itu.  "Kalian bawa kakak mereka keluar dari rezim Yordania, dan aku akan segera dibebaskan. Saya untuk dia." (straitstimes.com)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home