Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 21:19 WIB | Sabtu, 30 Agustus 2014

Obat Ebola ZMapp Efektif Pada Hewan

Sejauh ini belum ditemukan obat yang dapat menangkal virus Ebola (Foto: AP).

SATUHARAPAN.COM – Satu-satunya data percobaan klinis pada obat eksperimental Ebola ZMapp, menunjukkan obat tersebut 100% efektif dalam sebuah penelitian dengan monyet, bahkan ketika infeksi sudah berada dalam tahap kritis.

Para peneliti yang menerbitkan data mereka di jurnal Nature, mengatakan itu adalah "sebuah kemajuan yang sangat penting".

Namun, obat yang persediaannya terbatas tersebut, tidak akan membantu 20.000 orang yang diperkirakan terinfeksi Ebola di Afrika Barat.

Dua dari tujuh orang yang telah diberi obat tersebut, akhirnya meninggal akibat penyakit tersebut.

ZMapp dijuluki "serum rahasia" karena masih dalam tahap percobaan dan sampai sekarang, tidak ada data publik mengenai efektivitasnya.

Dokter menaruh harapan pada ZMapp, karena tidak ada obat untuk Ebola yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang, sejak virus tersebut merebak di Guinea awal tahun 2014.

Para peneliti telah menyelidiki berbagai kombinasi antibodi sebagai terapi.

Berbagai kombinasi sebelumnya menunjukkan efektivitas pada hewan percobaan.

Ilmuwan Gunakan Mutasi Ebola Lacak Asal Muasal Wabah

Sementara itu, para ilmuwan menggunakan mutasi virus Ebola untuk melacak asal-muasal wabah yang mematikan itu.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Science, para periset melacak 300 mutasi Ebola untuk mengetahui dimana penyakit itu pertama kali terdeteksi dan kemana menyebarnya.

Para ilmuwan mengidentifikasi pemakaman seorang dukun di Afrika Tengah, sebagai sumber penyebaran dua varian Ebola ke Sierra Leone. Varian ketiga kemudian muncul di negara Afrika Barat itu.

Para periset mengatakan, temuan baru itu akan membantu menciptakan tes diagnostik yang akurat bagi Ebola, yang gejalanya seringkali mirip dengan infeksi lain yang menyebabkan demam tinggi.

Wabah Ebola terbaru ini telah menjangkiti sekitar 3,000 orang dan sejauh ini telah menewaskan separuhnya, termasuk lima penulis studi tersebut sebelum studinya diterbitkan. (VOA Indonesia/bbc.co.uk)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home