Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben Ezer Siadari 19:30 WIB | Kamis, 27 November 2014

OJK Akui Perbankan Masih Ragu pada Proyek Kemaritiman

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad, berbicara perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam Public Lecture Ramadhan di Jakarta pada hari Selasa (23/7). (Foto: satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad mengatakan industri keuangan perlu meningkatkan pemahaman mengenai seluk beluk usaha di bidang kemaritiman agar tidak ragu dalam menyalurkan pembiayaan sektor kelautan atau kemaritiman.

"Industri keuangan mesti meningkatkan pemahaman seluk beluk industri kemaritiman, edukasi masih sangat diperlukan," katanya dalam diskusi bertajuk Peran Strategis Sektor Jasa Keuangan Dalam Mendukung Akselerasi Pembangunan Kemaritiman di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan sektor jasa keuangan perlu mamahami prospek bisnis perikanan yang sangat menguntungkan untuk memenuhi kebutuhan hasil olahan perikanan dalam negeri maupun dunia.

Menurut dia, pemahaman perbankan yang masih menekankan agunan menjadi kendala sulit untuk dipenuhi nelayan sehingga menghambat usaha perikanan.

"Masih banyak dikeluhkan kalau perbankan minta agunan, jadi sulit dipenuhi nelayan. Kalau seperti ini akses keuangan tertutup karena tidak ada yang punya agunan," ujarnya.

Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan di bidang industri kemaritiman, termasuk industri jasa keuangan agar membangun persepsi harmonis untuk mewujudkan kedaulatan kemaritiman termasuk dengan otoritas atau regulator.

Ia mengatakan pemahaman perbankan akan mendorong ketertarikan pada bisnis kemaritiman sehingga tidak ada lagi kerterbatasan akses keuangan yang menghambat produktivitas nelayan.

Modal yang diberikan jasa keuangan, katanya, akan bermanfaat antara lain untuk memperbaharui kapal yang lebih modern dan membeli mesin es sehingga mempercepat kinerja penangkapan ikan nelayan.(Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home