Loading...
EKONOMI
Penulis: Yoanes Sahala 20:30 WIB | Jumat, 21 April 2017

OJK Gandeng Lembaga Australia Kembangkan Fintech

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad (kedua kiri) menyerahkan cinderamata kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua kanan), didampingi Ketua OJK Regional 2 Jawa Barat Sarwono (kiri) dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Juda Agung (kanan) usai penandatanganan prasasti Peresmian Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jabar, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/3). Kantor yang diresmikan ini untuk pelaksanaan tugas OJK dan fungsi pengawasan serta pembinaan industri jasa keuangan guna mendorong pembangunan perekonomian daerah dan penguatan inklusi keuangan Indonesia. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng lembaga Australian Securities and Investments Commision (ASIC) untuk bertukar informasi bidang inovasi layanan sektor jasa keuangan, termasuk mengembangkan layanan jasa keuangan berbasis teknologi (financial technology/fintech).

Penandatanganan kesepakatan kerja sama tersebut dilakukan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Komisioner ASIC John Price di Kantor ASIC, Melbourne, Australia, menurut siaran pers yang diterima di Jakarta, hari Jumat (21/4).

Muliaman berharap kerja sama OJK-ASIC dapat meningkatkan inovasi industri jasa keuangan Indonesia dan mempererat hubungan yang dapat digunakan untuk pengembangan sektor jasa keuangan di kedua negara.

Menurut dia, perkembangan industri layanan jasa keuangan berbasis teknologi tumbuh cepat di dunia, termasuk di Indonesia.

Hingga tahun ini, ada 165 usaha rintisan "fintech" yang beroperasi di Indonesia.

Kerja sama di bidang layanan jasa keuangan berbasis teknologi dengan ASIC antara lain meliputi pertukaran informasi teknologi, pengembangan regulasi, dan kerja sama "fintech inovation hub".

Khusus pengembangan layanan jasa keuangan berbasis teknologi, dalam kesempatan kunjungannya ke Melbourne itu, Muliaman juga melakukan pertemuan dengan Swinburne University of Technology dan Australian Centre for Financial Studies (ACFS), yang selama ini banyak melakukan kajian mengenai "fintech".

Selain itu, Muliaman juga melakukan pertemuan dengan pejabat Pemerintah Negara Bagian Victoria untuk membahas tindak lanjut nota kesepahaman antara OJK dan Pemerintahan Negara Bagian Victoria yang telah dilakukan pada 16 Maret 2016.

Salah satu pembicaraan kerja samanya adalah mengenai implementasi pendirian kantor bank milik Indonesia di Melbourne. Satu bank yang tertarik untuk membuka kantor di sana adalah BNI.

Pada kesempatan itu, juga digelar pertemuan bisnis yang dihadiri para pengusaha Australia yang berbisnis di Indonesia, sejumlah pengusaha Indonesia, perwakilan perusahan Indonesia di Australia, serta perwakilan pelajar di Indonesia yang ada di Melbourne untuk mengetahui kebutuhan layanan perbankan yang mereka harapkan dari perbankan Indonesia.(Ant)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home