Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 20:56 WIB | Selasa, 01 Desember 2015

Oktober 2015, Penggunaan Angkutan Laut Naik 15 Persen

Ilustrasi. Kapal penumpang Gunung Denpo yang sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat (19/6) (Foto: Dok. satuharapan.com/Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada bulan Oktober 2015, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mengalami peningkatan sebesar 15 persen yaitu dari 1,19 juta orang pada bulan September 2015 menjadi 1,37 juta orang.

“Untuk angkatan laut terjadi kenaikan 15 persen dari 1,19 juta jadi 1,37 juta. Ada kemungkinan kenaikan luar biasa tajam ini karena gangguan asap yang mungkin menjadi gangguan di beberapa pelabuhan udara di Sumatera dan Kalimantan sehingga banyak mengalihkan ke kapal laut,” kata Deputi bidang Distribusi dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo di Kantor BPS Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat, hari Selasa (1/12).

Peningkatan juga terjadi pada jumlah barang yang diangkut naik yaitu sebesar 2,01 persen dari 21,47 juta ton pada bulan September 2015 menjadi 21,90 juta ton pada Oktober 2015. Kemudian, selama Januari hingga Oktober 2015, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 12,3 juta orang atau naik 13,67 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 yang mencapai 10,8 juta orang.

Sedangkan pada jumlah barang yang diangkut selama bulan Januari hingga Oktober 2015 mencapai 193,9 juta ton atau naik 2,51 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014 yang mencapai 189,1 juta ton.

Jumlah Pengguna Angkutan Udara Domestik Naik

Dalam laporannya, Sasmito juga mengungkapkan jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Oktober 2015 mengalami kenaikan 6,49 persen yaitu sebanyak 5,7 juta orang bila dibandingkan bulan sebelumnya.

“Penerbangan domestik Oktober 2015 dibanding September 2015 meningkat 6,49 persen dari 5,33 menjadi 5,68 juta. Tapi kalau kita perhatikan ini belum normal. Kita harapkan penerbangan domestik bisa meningkat tajam pada bulan-bulan berikutnya bisa di atas 6 juta per bulan,” kata Sasmito.

Sementara itu jumlah penumpang angkutan udara domestik periode Januari hingga Oktober 2015 mencapai 56,1 juta orang atau naik 15,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 sebesar 48,5 juta orang.

Kemudian, jumlah penumpang angkutan udara internasional pada Oktober 2015 sebanyak 1,1 juta orang atau naik 2,95 persen dibandingkan pada September 2015. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Bandara Juanda sebesar 13,19 peren dan Ngurah Rai sebesar 7,15 persen.

Jika dilihat secara kumulatif selama Januari hingga Oktober 2015, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 11,4 juta orang atau naik 0,40 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya  yang mencapai 11,33 juta orang.

Jumlah Pengguna Angkutan Kereta Api Naik

Kenaikan jumlah penumpang juga terjadi pada angkutan darat khususnya moda transportasi jenis kereta api. Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada Oktober 2015 sebanyak 28,7 juta orang atau naik 4,24 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 23 juta orang atau 79,96 persen dari total penumpang kereta api. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera,” kata Sasmito.

Secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api selama Januari hingga Oktober 2016 mencapai 268,4 juta orang atau naik 18,32 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014. Kenaikan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek dan Sumatera yaitu naik masing-masing 24,95 persen dan 8,77 persen. Sebaliknya, wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami penurunan sebesar 2,18 persen.

Kemudian, jumlah barang yang diangkut kereta api pada Oktober 2015 sebanyak 2,8 juta ton atau naik sebesar 1,54 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera yaitu sebanyak 1,9 juta ton atau 66,28 persen.

Peningkatan jumlah barang terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek sebesar 17,52 persen, sebaliknya wilayah Sumatera turun 5,04 persen.

Selama periode Januari hingga Oktober 2015 jumlah barang yang diangkut kreta api mencapai 26,5 juta ton atau turun 3,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Penurunan terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 6,56 persen dan 2,62 persen.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home