Loading...
SAINS
Penulis: Francisca Christy Rosana 14:36 WIB | Minggu, 16 November 2014

Olimpiade Sastra UGM Kumpulkan Seribu Karya

Perhelatan ‘Malam Anugerah Seni dan Sastra’ di Gedung Poerbatjaraka FIB, UGM pada Kamis malam (13/11). Ppanitia mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada15 orang yang dinyatakan sebagai pemenang. (Foto: ugm.ac.id)
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.107 karya sastra yang terdiri 700 puisi, 288 cerpen, 67 fotografi, 27 kritik sastra, dan 25 film pendek diikutkan dalam Olimpiade Sastra yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Gadjah Mada  (UGM). 
 
Pada perhelatan ‘Malam Anugerah Seni dan Sastra’ yang digelar di Gedung Poerbatjaraka FIB pada Kamis malam (13/11), panitia mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada15 orang yang dinyatakan sebagai pemenang. 
 
Wulan Tri Astuti, S.S. FIB Ketua Panitia Olimpiade Sastra mengatakan pengumpulan hasil karya telah dilaksanakan selama dua bulan, yakni Agustus dan September. Sementara, jumlah peserta tahun ini meningkat tujuh kali lipat daripada tahun lalu. 
“Pesertanya tujuh kali lipat dari jumlah peserta tahun sebelumnya,” kata Wulan dikutip dari ugm.ac.id.
 
Walaupun bersifat umum, namun peserta  didominasi oleh civitas akademika serta alumni UGM. 
 
Wulan menambahkan, selama proses seleksi dan penilaian ribuan karya sastra ini,  setiap kategori terdapat dua juri utama serta satu juri pendamping. Ini dilakukan untuk menjaga objektifitas penilaian. Sementara itu, juri utama tidak diperkenankan mengetahui identitas pemilik karya. 
 
Mustofa W. Hasyim, pemenang pertama lomba puisi menyampaikan rasa senangnya. Walaupun usianya sudah tak muda lagi, ia merasa bangga dapat memenangkan penghargaan tersebut. Puisinya yang berjudul “Pada Merapi dan Laut Selatan”, menurut Mustofa awalnya hanya untuk meramaikan olimpiade sastra UGM. Namun, dia tidak menyangka akhirnya dinyatakan sebagai pemenang.  
 
“Niatnya saya hanya ingin meramaikan saja tapi malah menang,” katanya. 
 
Anugerah seni dan sastra diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi masyaakat terhdap kesenian dan kesastraan di Indonesia. Wulan menyatakan tujuan diselenggarakannya acara ini untuk mengukuhkan kembali bahwa seni dan sastra merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
 
“Kami ingin menumbuhkan kepedulian pada seni dan sastra di kalangan anak muda,” ujar Wulan. (ugm.ac.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home