Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 18:11 WIB | Kamis, 27 Oktober 2016

Oposisi Venezuela Bertekad Tekan Presiden Maduro Mundur

Oposisi Venezuela Bertekad Tekan Presiden Maduro Mundur
Lilian Tiontori, istri pemimpin oposisi Leopoldo Lopez, melambaikan bendera Venezuela saat unjuk rasa menentang pemerintahan Presiden Nicolas Maduro di Caracas, 26 Oktober 2016. Ribuan pendukung oposisi mulai berkumpul di tujuh titik di sekitar Caracas pada pagi dan bersiap menuju wilayah timur ibu kota. Federico PARRA/AFP
Oposisi Venezuela Bertekad Tekan Presiden Maduro Mundur
Suporter protes besar yang diprakarsai gerakan oposisi Venezuela menentang Presiden Nicolas Maduro, melakukan aksi jalan damai di luar Kedutaan Venezuela di Lima, Peru 26 Oktober 2016. Rencananya mereka akan menggelar protes 12 jam pada 28 Oktober. AFP PHOTO/ERNESTO BENAVIDES
Oposisi Venezuela Bertekad Tekan Presiden Maduro Mundur
Seorang polisi anti-huru hara melemparkan gas air mata saat bentrokan dalam aksi protes yang dilakukan mahasiswa menentang pemerintahan Nicolas Maduro di San Cristobal, negara bagian Tachira, Venezuela pada 24 Oktober 2016. George Castellanos/AFP
Oposisi Venezuela Bertekad Tekan Presiden Maduro Mundur
Lilian Tintori (tengah belakang), istri dari pemimpin oposisi Venezuela yang ditahan Leopoldo Lopez, dan mantan anggota kongres Maria Corina Machado, meneriakkan yel-yel menentang pemerintahan Presiden Nicolas Maduro saat unjuk rasa di Caracas, 22 Oktober 2016. Kelompok perempuan yang dipimpin Tintori menggelar unjuk rasa untuk memprotes penundaan referendum terdap Maduro setelah oposisi menganggap adanya penyelewengan terhadap konstitusi. FEDERICO PARRA/AFP

CARACAS, SATUHARAPAN.COM - Oposisi Venezuela berupaya menekan Presiden Nicolas Maduro dalam  aksi unjuk rasa yang digelar pada hari Rabu (26/10) dan dibarengi dengan pengumuman rencana pemogokan massal.

Para pemimpin oposisi menyerukan pemogokan massal selama 12 jam pada hari Jumat (28/10) dan bersumpah akan menggunakan mayoritas legislatifnya untuk menyatakan pemimpin berhaluan kiri tersebut “meninggalkan jabatannya” setelah krisis ekonomi dan politik memburuk.

Mereka mengatakan akan menyampaikan putusan itu dalam aksi unjuk rasa di Istana Presiden pada pada tanggal 3 November mendatang.

“Kami akan memberitahu Nicolas Maduro bahwa rakyat Venezuela menyatakan untuk meninggalkan jabatannya,” kata juru bicara dari Majelis Nasional, Henry Ramos Allup, yang disambut sorak-sorai puluhan ribu pengunjuk rasa di Caracas.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Democratic Unity Roundtable (Mesa de la Unidad Democratica/MUD), Jesus Torrealba yang merupakan partai oposisi) mendapatkan tepuk tangan meriah ketika dia mengumumkan pemogokan massal.

“Semuanya, jangan ada yang keluar dari rumah,” orasinya kepada warga Venezuela yang muak dengan resesi dan kelangkaan pangan, obat-obatan dan barang pokok yang sudah berlangsung selama hampir tiga tahun.

Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, namun negara itu terperosok dalam krisis ekonomi karena anjloknya harga minyak mentah yang berujung pada seruan mendesak Maduro untuk turun dari jabatannya sebagai presiden. (AFP)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home