Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 07:08 WIB | Kamis, 05 Mei 2016

ORI Serahkan Laporan Publik UN kepada Mendikbud Anies Baswedan

ORI Serahkan Laporan Publik UN kepada Mendikbud Anies Baswedan
Wakil Ketua Ombudsman Republik Indonesia Lely Pelitasari (kiri) menyerahkan dokumen laporan hasil layanan publik dan investigasi terkait dengan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer maupun kertas kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan (tengah) didampingi Komisioner Ombudsman Alvin Lie di gedung Ombudsman Republik Indonesia Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (4/5). (Foto-foto: Dedy Istanto).
ORI Serahkan Laporan Publik UN kepada Mendikbud Anies Baswedan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan (tengah) didampingi Wakil Ketua Ombudsman Republik Indonesia Lely Pelitasari (kiri) dan Komisioner Ombudsman Alvin Lie saat mendengarkan beberapa catatan terkai pelaksanaan UN dari daerah Sumatera Utara.
ORI Serahkan Laporan Publik UN kepada Mendikbud Anies Baswedan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan (kanan) didampingi Wakil Ketua Ombudsman Republik Indonesia Lely Pelitasari (kiri) menyaksikan presentasi hasil temuan terkait pelaksanaan UN di berbagai wilayah.
ORI Serahkan Laporan Publik UN kepada Mendikbud Anies Baswedan
Suasana pertemuan yang digelar Ombudsman Republik Indonesia bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan sejumlah perwakilah dair daerah terkait pelaksanaan UN dengan berbagai permasalahan yang dibahas di gedung Ombudsman di Jakarta.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menyerahkan laporan temuan maladministrasi pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer maupun kertas kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di gedung ORI Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hari Rabu (4/5).

Dalam kesempatan itu ORI menyampaikan beberapa temuan dalam pelaksanaan UN tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di beberapa wilayah khususnya di Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Yogyakarta.

“Temuan ini merupakan hasil laporan yang dikumpulkan berdasarkan laporan dari masyarakat, khususnya pihak orang tua dan beberapa dari hasil investigasi yang telah Ombudsman lakukan,” kata Wakil Ketua Ombudsman Republik Indonesia Lely Pelitasari pada saat memberikan sambutan.

Lely menambahkan, laporan ini diharapkan bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia, dan dapat menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan UN untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendatang.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan  mengatakan, ini merupakan kunjungan pertama kali seorang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendatangi gedung Ombudsman sejak tahun 2013. “Sebelumyna setiap ada undangan, selalu yang datang itu perwakilan,” kata Anies.

Menanggapi hasil temuan Ombudsman berdasarkan laporan pelayanan publik terkait pelaksanaan UN, Anies pertama kali menyambut positif atas apa yang telah menjadi bahan untuk perbaikan,  hanya ada beberapa catatan sederhana, namun mendasar yang perlu dikoreksi.

“Pelaksanaan UN adalah salah satu penentu dari sebuah kelulusan, tetapi UN  bukan satu-satunya penentu dari sebuah kelulusan,” kata Anies saat mengkritisi hasil persentasi laporan yang disampaikan ORI.

Anies mengatakan, apa yang telah menjadi catatan berdasarkan hasil temuan yang dilakukan oleh Ombudsman seyogyanya harus diubah, bukan lagi berbentuk laporan, namun harus menemukan pola. “Kalau hanya berbentuk laporan, kasus per kasus dari Ombudsman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri juga memiliki data dari hasil temuan maupun laporan dalam pelaksanaan UN,” kata Anies.

Laporan hasil temuan terkait dengan pelaksanaan UN ditingkat SMA  yang diterima oleh Ombudsman sebagai lembaga pelayanan publik diakhiri dengan penyerahan secara langsung kepada Menteri Anies Baswedan dari Wakil Ketua Ombudsman Lely Pelitasari didampingi Komisioner Alvin Lie.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home