Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 23:39 WIB | Senin, 27 April 2020

Pakistan: 80% Masjid Tak Lakukan Kesepakatan Pemerintah dan Ulama

Pakistan sulit menjalankan kesepakatan pemerintah dan ulama soal salat tarawih selama bulan Ramadhan. (Foto: AFP)

ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM-Sebuah survei menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen masjid di Punjab dan Islmabad, ibu kota federal, tidak mengimplementasikan kesepakatan yang dicapai antara pemerintah dan ulama mengenai salat Tarawih pada hari pertama Ramadhan, Jumat (24/4).

Survei itu dilakukan oleh Organisasi Pengembangan Pattan yang dikutip situs berita Dawn, menggunakan daftar pengeckan standar yang terdiri dari empat dari 20 poin perjanjian.

Empat poin itu adalah bahwa salat tarawih tidak boleh dilakukan di jalan dan trotoar, harus ada jarak enam kaki antar jamaah di keempat sisi, orang tidak boleh melakukan wudhu di masjid, dan mereka harus mengenakan masker saat datang ke masjid.

Sebanyak 40 pengamat dikerahkan untuk melakukan survei, dan masing-masing mengunjungi empat hingga lima masjid selama salat tarawih pada 24 April.

Pelanggaran Mungkin Berlanjut

Laporan itu mengatakan: "Pelanggaran perjanjian sangat mungkin berlanjut dalam beberapa hari mendatang, kecuali pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap para pelanggar."

Masjid-masjid di Punjab dan Islamabad tidak mengikuti empat dari 20 poin dalam kesepakatan mengenai tindakan pencegahan penularan COVID-19 Para surveyor mengamati 194 masjid di 15 kota besar dan kecil dan memotret pelanggaran tersebut.

Data yang dikeluarkan oleh LSM itu menunjukkan bahwa dalam 96 persen masjid yang diamati ditemukan adanya orang yang berdoa di trotoar dan jalan, dan hampir 89 persen dari jamaah tidak mengenakan masker.

Selain itu, 72 persen dan 69 persen di masjid yang diamati, para jamaah tidak menjaga jarak 6 kaki dan ditemukan melakukan wudhu di masjid-masjid.

Di beberapa masjid di mana jarak dipertahankan, namun tidak mencapai 6 kaki. Foto-foto dengan jelas menunjukkan pelanggaran besar terhadap tindakan mitigasi yang penting. Di lebih dari dua pertiga masjid yang diamati, anak-anak juga ditemukan di samping orangtua mereka.

Pengamatan dilakukan di Islamabad, Lahore, Faisalabad, Kamalia, Jhang, Layyah, Multan, Toba Tek Singh, Muzaffargarh, Dera Ghazi Khan, Taunsa, Shorkot, Kot Addu dan Alipur.

Laporan itu mengatakan pemerintah setempat dan polisi memperingatkan khatib dan imam tentang instruksi tersebut, "tetapi tampaknya polisi tidak melakukan praktik itu di daerah terpencil dan lingkungan yang padat."

Sementara tingkat kepatuhan lebih baik terjadi di masjid-masjid yang lebih besar dan pusat, terutama karena ketakutan akan pengawasan. "Ini tidak berarti bahwa masjid-masjid ini lebih kecil kemungkinannya untuk menyebarkan virus," kata LSM tersebut. Dan disarankan bahwa dengan bukti yang cukup tersedia pemerintah harus membuat tempat-tempat aman bagi jamaah.

Laporan itu menuntut pemerintah dan otoritas kesehatan mendisinfeksi masjid setiap hari, karena kemungkinan besar virus itu akan dibawa oleh jamaah ke rumah dan komunitas mereka. Pattan mengatakan situasinya sangat berbahaya dan implementasi 100 persen dari perjanjian itu tidak mungkin. (dawn.com)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home