Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 11:09 WIB | Rabu, 02 Januari 2019

Pameran “Intim” di Kembang Jati Art House

Pameran “Intim” di Kembang Jati Art House
Lukisan berjudul "Paradise Fall" karya Bambang HR (tengah) pada pameran "Intim" di Kembang Jati art house. (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Pameran “Intim” di Kembang Jati Art House
Pengunjung mengamati karya-karya (kiri-kanan): “Exotic” (Beni Rismanto), “Mitos” (Bayu Aribowo), “Bergairah” (Beni Rismanto), dan “Action #1” (Ahmad Alwi/kanan)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penghujung tahun 2018 Kembang Jati art house menggelar pameran bersama dari kelompok Kridaro. Empat seniman perupa Ahmad Alwi, Bambang HR, Bayu Aribowo, Beni Rismanto mempresentasikan karya dua matra. Pameran dibuka pada Sabtu (29/12) sore.

Dalam tajuk pameran “Intim” keempat seniman perupa mencoba menawarkan ke-intim-an dan ke-in-team-an dalam karya yang lebih banyak berbicara tentang kehidupan, alam, dan lingkungan sekitar terdekat.

Eksplorasi Ahmad Alwi dalam garis vertikal-horizontal serta sapuan abstrak di atas wujud objek bayi-anak-anak, binatang, serta tumbuhan/bunga yang samar-samar yang menjadi wilayah bermain-mainnya. Proses sebagai bentuk keintiman terekam dalam karya “Action #1-#2”.

Sementara karya Bayu Aribowo hadir melalui lukisan dekoratif-naif dengan karakter jenaka dalam warna cerah yang dihasilkan dari goresan spidol di atas kanvas. Selain dekoratif-naif dan warna cerah, Bayu selalu melengkapi objek karakter utamanya dengan alat kelamin laki-laki, palus (phallus).

“Exotic”, “Jarak Pandang”, “Kembar Siam”, “Bergairah”, “Home Sweet Home” dengan objek wajah-wajah perempuan menjadi rekaman keintiman Beni Rismanto. Sementara pada 27 seri drawing-painting, Beni seolah menemukan passion pada bagian-bagian tubuh perempuan hingga yang paling intim payudara sekalipun tidak semata-mata mengejar visual yang artistik.

Payudara merupakan penggambaran fertilitas. Dalam konteks ilmu seni rupa Batak dikenal ornamen binatang melata cicak yang disebut dengan gorga boraspati yang selalu berhadapan dengan ornamen empat payudara, yang disebut gorga adop-adop. Adop-adop dalam jumlah empat memiliki makna simbol kesucian, kesetiaan, kesejahteraan, dan kesuburan perempuan.

Saat pembukaan, penari Nungki Nurcahyani, seniman monolog Yan Jangkrik, dan musisi perkusi Denny “Dumbo” Kusuma Yuda, berkolaborasi dalam sebuah repertoar yang mengisahkan pengorbanan seorang perempuan di tengah problematika kehidupan yang dihadapinya. Perempuan itu nyaris putus asa. Dalam ketidakmampuan tak berdaya melawan kemiskinannya, nyaris masuk dalam 'dekapan hitam'.

"Nyawa suamimu atau nyawa anakmu?" suara hitam menyapa membujuknya.

"Nyawaku saja!"jawab perempuan itu

Dua karya Bambang HR berjudul “Dreamland” dan “Paradise Fall” dalam gaya surealis menghadirkan tumbuhan, hewan, serta alam semesta, tanpa satu pun objek manusia di dalamnya. Apakah Bambang sedang memimpikan sebuah dreamland yang bisa jadi lebih indah tanpa kehadiran manusia? Karya Bambang seolah menjadi kritik atas perilaku manusia dalam memperlakukan lingkungan dan alam sekitarnya yang kerap menimbulkan kerusakan dan tidak jarang menghilangkan keindahan.

Pameran seni rupa “Intim” akan berlangsung hingga 10 Januari 2019 di Kembang Jati art house Jalan Kesejahteraan Sosial No 6 Ngestiharjo, Kasihan-Bantul.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home