Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 22:49 WIB | Selasa, 22 Mei 2018

Pameran Presentasi Proses Karya "ARTmosphere"

Pameran Presentasi Proses Karya "ARTmosphere"
Lukisan berjudul "Koleksi Warna #1" karya Rozzan Favian Jiwani pada pameran "ARTmosphere", 22 Mei-9 Juni 2018 di eks Gedung Patung, komplek Jogja National Museum Jl. Prof. Ki Amri Yahya no. 1. Gampingan Yogyakarta. (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Pameran Presentasi Proses Karya "ARTmosphere"
Dari atas ke bawah: "Line by Line", "Imagine", "Go Out" - akrilik di atas kanvas - 45 cm x 95 cm - Rozzan Favian Jiwani - 2018.
Pameran Presentasi Proses Karya "ARTmosphere"
Ngopi di Toilet - 32 cm x 22 cm x 9 cm - akrilik di atas kertas karton - Rozzan Favian Jiwani - 2017.

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - "Saya mau jadi arsitek." kalimat pendek yang diucapkan oleh Rozzan Favian Jiwani, remaja berusia 13 tahun, Senin (21/5) sore di pelataran Jogja National Museum (JNM) menjawab pertanyaan satuharapan.com tentang cita-citanya.

Rozzan sedang menggelar karya seni dua-tiga matra yang dibuat dalam rentang tahun 2017-2018 bersama beberapa karya seniman foto M.A. Roziq. Pameran bertajuk "ARTmosphere" dihelat di eks Gedung Patung JNM memamerkan karya eksplorasi Rozzan merespon berbagai medium mulai dari kertas, kertas kardus, batu, kanvas, keramik.

Catatan menarik dari karya Rozzan dalam pameran "Artmosphere" adalah energi yang berlimpah dari remaja yang sedang tumbuh terekam jelas pada lukisan berjudul "Koleksi Warna #1". Komposisi warna yang menarik berpadu dengan tarikan garis yang dihasilkan dari lelehan cat akrilik yang mengalir di atas kanvas secara bersilangan. Bukan perkara mudah untuk menghasilkan komposisi bentuk-warna untuk remaja seusia Rozzan yang tidak memiliki ketertarikan khusus pada dunia lukis. Begitupun, seluruh karya dilakukan secara otodidak. Dalam karya lukis berukuran 120 cm x 100 cm yang dibuat tahun 2017, keliaran yang kerap muncul pada saat karya abstrak sedang dalam proses, justru muncul saat seluruh cat akrilik telah mengering dan Rozzan menempatkan lukisan dalam posisi portrait.

Pada tiga karya kanvas berukuran 45 cm x 95 cm, kekuatan tarikan garis Rozzan terlihat pada karya "Line by Line". Dalam usia tumbuh-kembang, garis-garis abstrak bukanlah pilihan kebanyakan remaja seusia Rozzan. Karya-karya realis, dekoratif-figuratif, ataupun permainan garis-bentuk yang simetris kerap menjadi pilihan. Tidak demikian dengan Rozzan. Setidaknya pada karya "Go Out" masih membebaskan pilihan dari keterikatan bentuk maupun warna.

Pada karya lukisan berjudul "Imagine" Rozzan mulai banyak bermain-main dengan bentuk dan warna. Hal yang sama terekam pada karya berjudul "Infinity". Kenakalan Rozzan pun muncul pada sebuah karya drawing berjudul "Ngopi di Toilet". Selain keberaniannya mengambil resiko dengan menambahkan medium lain berupa kertas kardus (cardboard), Rozzan mencoba menawarkan sebuah karya yang mengajak penikmat karya seni untuk berdialog: apa jadinya ketika ngopi dilakukan di kamar kecil/mandi?

Dalam usia yang masih belia, karya-karya Rozzan merupakan rekaman proses keseharian yang ditemui di sekitarnya. Roziq yang mendampingi berpameran, kebetulan adalah ayah Rozzan, tidak membarikan pelatihan/kursus kepada Rozzan. Semua dijalani mengalir secara alamiah.

"Latar belakang saya dunia fotografi. (Saat ini) belum ada ketertarikan Rozzan pada fotografi. Rozzan justru lebih banyak mencoret dan bermain musik (gamelan). Ya sudah, saya sebatas menemani dia bermain mengeksplor apa yang ada dalam benak dan lingkungan dia. Hasilnya seperti apa tidak penting. Lebih penting membangun suasana bagi dia saja." jelas Roziq kepada satuharapan.com saat pembukaan sebuah pameran di Studio Kalahan, Minggu (13/5) malam. 

Pada titik ini, Roziq sebagai ayah, partner berpameran, dan kawan bermain Rozzan selama berproses cukup berhasil membangun atmosfir bagi dunia tumbuh-kembang Rozzan. Karya-karya yang tercipta adalah bagian dari proses itu sendiri yang terus berjalan tanpa harus terbingkai pada keinginan salah satu pihak, sebagaimana dikatakan Rozzan yang bercita-cita menjadi arsitek.

Pameran "ARTmosphere" akan berlangsung hingga 9 Juni 2018 di eks Gedung Patung, komplek Jogja National Museum Jl. Prof. Ki Amri Yahya no. 1. Gampingan Yogyakarta.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home