Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 22:55 WIB | Minggu, 22 April 2018

Para Mantan Presiden AS Hadiri Pemakaman Barbara Bush

Barbara Bush dan Presiden ke-41 AS George HW Bush, dalam suatu upacara pemberian penghargaan. (Foto: Samoa Observer)

HOUSTON, SATUHARAPAN.COM – Beberapa mantan presiden Amerika termasuk di antara 1.500 pelayat yang memberi penghormatan kepada mantan Ibu Negara Barbara Bush, yang meninggal Selasa (17/4) dalam usia 92 tahun.

Barbara Bush adalah istri presiden ke-41, George HW Bush, dan ibu George Walker Bush, presiden ke-43 Amerika.

Selain suami dan anak cucunya, terlihat mantan Presiden Barack Obama dan mantan Presiden Bill Clinton ikut menghadiri rangkaian upacara pemakaman di Gereja Episcopal St Martin, di bagian selatan Kota Houston, Texas, Sabtu, 21 April.

Barbara dan suaminya mulai menjadi jemaat di gereja itu sejak mereka pindah ke Houston pada 1950an.

Ibu Negara Melania Trump juga berada di antara para pelayat, beserta mantan Ibu Negara Michelle Obama dan Hillary Clinton.

Melania Trump mewakili Presiden Donald Trump. Sementara Trump, Sabtu (21/4), seperti diberitakan VOA, mencuit bahwa ia “sedang menuju ke White House di bagian selatan Amerika” (sebutan bagi resor miliknya di Mar-a-Lago Florida) untuk menyaksikan upacara itu melalui televisi.

Tidak tampak di antara pelayat mantan Presiden Jimmy Carter, yang mengutip BBC, sedang berada di luar negeri, sementara mantan ibu negara Rosalynn Carter sedang menjalani masa pemulihan seusai operasi.

Tangis dan Tawa di Tengah Eulogi

Putra keduanya, yang juga mantan Gubernur Florida, Jeb Bush, menyampaikan eulogi dalam pemakaman ibunya. Jeb didampingi Susan Baker, sahabat lama Barbara Bush dan istri mantan Menteri Luar Negeri James Baker III, yang menjabat semasa pemerintahan Presiden Bush senior.

“Ia guru dan suri teladan yang menunjukkan kepada kami bagaimana meniti kehidupan yang bertujuan dan bermakna,” kata Jeb Bush, tentang ibunya.

Mengutip laporan cbc.ca, Jeb Bush menambahkan, ibunya selalu mengajarkan anak-anaknya untuk “berbaik hati, selalu jujur, tidak meremehkan orang lain, dan memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan orang lain.”

Jeb Bush juga mengenang bagaimana ibunya menyebut gayanya dalam mendidik anak-anaknya sebagai “diktator yang baik hati”. Namun, dia menambahkan, “tetapi sejujurnya, tidak selalu baik,” yang disambut tawa jemaat.

Jeb Bush juga menyinggung ia dan ibunya sempat membicarakan “jika masa akhir” tiba. Ia mengenang ibunya sempat mengatakan tidak ingin meninggalkan ayahnya seorang diri. Pasangan itu telah menikah 73 tahun. Tetapi, Barbara mengingatkan kepada anak-anaknya, “Aku sangat percaya kepada Tuhan Yesus, Ia-lah penolongku. Aku akan berada di tempat yang indah.”

Menyebutkan seolah-olah sang ibu masih ada di tengah-tengah hadirin, dan mengingatkan untuk tidak berpanjang-panjang kata, Jeb Bush mengakhiri euloginya lebih kurang tujuh menit.

Sementara Sarah Baker menggambarkan Barbara Bush sebagai sosok yang “cerdas, kuat, menyenangkan dan penuh semangat.”

Sejarawan Jon Meacham yang menulis biografi George HW Bush, juga ikut menyampaikan eulogi.

Ribuan orang Jumat (20/4), seperti dilaporkan VOA, turut melepas Barbara Bush, seorang ibu yang memimpin keluarga politik paling berpengaruh di Amerika.

Barbara Bush dimakamkan di Perpustakaan Bush di Universitas A&M di Texas, sekitar 160 kilometer dari Houston, dimana putrinya yang berusia tiga tahun, Robin, dimakamkan. Robin meninggal karena leukemia pada 1953.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home