Loading...
HAM
Penulis: Reporter Satuharapan 20:20 WIB | Sabtu, 02 Februari 2019

Pasangan di Dubai yang Pilih Pernikahan Beda Agama

Ilustrasi. Toleransi. (Foto: USC Annenberg Media)

DUBAI, SATUHARAPAN.COM — Bagi Ali Al Sayed dan Mina Liccione, toleransi beragama lebih dari sekadar cita-cita, tapi menjadi jalan hidup.

Tidak seperti pasangan lain di Dubai, pernikahan mereka adalah pernikahan beda agama, karena Mina adalah pemeluk agama Katolik. Mina memilih untuk tidak mengikuti praktik standar dengan pindah memeluk Islam ketika mereka menikah.

Dia sangat senang berada di daftar tunggu untuk misa yang diperkirakan akan digelar Paus Fransiskus pada 5 Februari, selama kunjungan Paus pertama ke Semenanjung Arab.

Jika dia mendapat tiket, Ali telah berjanji untuk mengambil alih tugas merawat anak laki-laki kembar mereka yang berusia 14 bulan. Dengan begitu, Mina lebih leluasa mengikuti misa.

“Butuh waktu untuk memahami bahwa setiap ritual dan setiap kebiasaan adalah hal pribadi,” katanya pada Reuters. “Jadi beradaptasi dengan ritual satu sama lain adalah tentang memberi ruang kepada orang lain untuk melakukan apa yang perlu mereka lakukan.”

Tinggal di negara mayoritas Muslim, Ali menghadapi tekanan agar Mina berpindah agama. “Banyak orang bertanya kapan dia akan menjadi Muslim. Itu salah satu dari hal-hal seperti, jadi kapan Anda akan datang ke rumah kami.”

Tapi kata Ali, “ini adalah sesuatu yang tidak bisa saya paksakan kepada seseorang.”

Ali dan Mina memulai hubungan sebagai mitra bisnis ketika mendirikan Dubomedy, sebuah sekolah seni dan komedi yang berbasis di Dubai, pada 2008.

Dia mengenang pesta pernikahan mereka tujuh tahun lalu sebagai kesempatan yang menyenangkan di mana kedua budaya mereka bersatu.

“Keluarganya membawakan nyanyian khas dan musik Khaleeji dan keluarga saya menyajikan dengan lagu O Sole Mio dari Luciano Pavarotti. Anda tahu, kami memiliki penyanyi yang menyanyikan lagu Arab dan lagu Italia,” kata Mina.

Pasangan ini juga merayakan Natal dan berpuasa bersama pada Ramadan.

Di Dubai ada sebuah kebiasaan anak-anak dari pernikahan beda agama dibesarkan sebagai seorang Muslim. Setelah diskusi yang panjang, Ali dan Mina memutuskan untuk melakukan itu.

“Dia berkata bahwa sangat penting baginya untuk membesarkan anak kami menjadi seorang Muslim, dan saya baik-baik saja dengan itu,” kata Mina. (Voaindonesia.com)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home