Pascalebaran, Laju Inflasi Jakarta Naik 0,6 Persen

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi Pemerintah Provinsi DKI pada bulan Juli 2015 mencapai 0,97 persen. Padahal, pada bulan sebelumnya, inlfasi di DKI hanya berkisar pada angka 0,35 persen. Artinya selama satu bulan, laju inflasi DKI mencapai kenaikan sebesar 0,62 persen.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengakui meningkatnya laju inflasi disebabkan naiknya harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Ini kan habis Lebaran, setelah Lebaran orang balik semua ke Jakarta kemudian kita lihat ada sedikit kenaikan di harga kebutuhan pokok. Jadi yang menjadikan inflasi naik banyak faktor banyak penyebab,” ujar Djarot di Balai Kota DKI kepada satuharapan.com, Selasa (4/8).

Djarot meyakini, kenaikan laju inflasi ini hanya bertahan sementara. Sementara di bulan berikutnya, ia memastikan angka inflasi akan turun. Dalam upaya penekanan laju inflasi, politikus PDIP itu menegaskan pemerintah akan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok seperti beras, telor, gula, daging, minyak goreng, susu, minyak tanah, dan garam.

“Kalau seumpama tidak bisa dikendalikan, pemerintah bisa melakukan operasi pasar. Yang seperti itu kita bisa menetralisir atau menekan inflasi daerah,” ujar Djarot.

Selain karena kenaikan harga bahan pokok, tingginya laju inflasi juga terjadi karena kenaikan tarif angkutan selama Lebaran.

“Tarif angkutan ini terpengaruh harga BBM dan komponen kendaraan kebijakan Organda. Memang melihat inflasi tidak hanya satu faktor saja,” ujar Djarot.  

Sementara dalam waktu dekat, pemerintah daerah akan meminta tim pengendali laju inflasi bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menekan laju inflasi. Dampak inflasi terhadap perekonomian pada akhirnya akan berpengaruh pada tingkat kemakmuran masyarakat. 

Editor : Bayu Probo