Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 01:03 WIB | Jumat, 20 Januari 2017

Passion, Rupa Kota Dalam Pameran Tunggal Joseph Wiyono

Passion, Rupa Kota Dalam Pameran Tunggal Joseph Wiyono
Art performance dari Asosiasi Olahraga Sketsa Indonesia (AORSI) saat pembukaan pameran tunggal Joseph Wiyono bertajuk Passion di Sangkring Art Project, Kampung Nitiprayan, Ngestiharjo-Bantul, Rabu (18/1) malam. (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Passion, Rupa Kota Dalam Pameran Tunggal Joseph Wiyono
Sketsa-sketsa kota karya Joseph Wiyono.
Passion, Rupa Kota Dalam Pameran Tunggal Joseph Wiyono
Perupa senior Djoko Pekik (baju hijau) turut menghadiri pembukaan pameran seni rupa Passion.
Passion, Rupa Kota Dalam Pameran Tunggal Joseph Wiyono
Joseph Wiyono di depan karya-karya lukisannya tentang sketsa kota.

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Selama dua pekan, galeri Sangkring Art Project milik perupa Putu Sutawijaya di Kampung Nitiprayan, Ngestiharjo-Bantul menggelar pameran tunggal karya Joseph Wiyono yang diberi tajuk Passion. Pameran tunggal tersebut menampilkan karya Wiyono dalam rentang waktu tiga tahun terakhir.

Wiyono mengangkat tema perkembangan kota dan jejak peradaban yang ditinggalkannya dalam karya dua dimensi (lukisan dan sketsa). Joseph Wiyono adalah perupa yang sekaligus dosen pada program studi Seni Lukis di Fakultas Seni Rupa (FSR), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Sebagai perupa yang cukup mumpuni dalam ide maupun berkarya rupa saat menjadi mahasiswa, di kalangan perupa Yogyakarta Wiyono dianggap mengalami kemandegan berkarya setelah menjadi pengajar di almamaternya ISI Yogyakarta. Hal tersebut diamini Wiyono di tengah kesibukan mendampingi mahasiswanya.

"Manusia berkonflik hanya di kota, ini yang coba saya gambarkan. Kota sebagai salah satu pusat segala macam aktivitas serta pertemuan manusia. Dari kota, kita bisa menelusuri dan membaca jejak-jejak peradaban manusia. (Adanya intensitas perjumpaan itulah) di kota, manusia berproblem," kata Wiyono saat memberikan pengantar karyanya dalam pembukaan pameran Selasa (18/1) malam.

Pembukaan pameran dihadiri perupa senior di Yogyakarta diantaranya Djoko Pekik, Nasirun, Syahrizal Pahlevi, Bambang Heras, serta dimeriahkan dengan art performance dari Asosiasi Olahraga Sketsa Indonesia (AORSI) dalam karya sketsa bersamaan dengan teatrikal tarian dan pembacaan puisi.

Wiyono tidak memberikan satu judul pun dalam keseluruhan karya yang sebagian besar adalah sketsa wajah/orang serta sektsa ruang kota. Pengunjung diberikan kebebasan untuk menginterpretasi atas karya yang dipamerkan.

Kurator pameran Samuel Indratma memberikan catatan atas karya Wiyono sebagai gambaran imaji kota yang sesak namun senyap. Wiyono mencoba menggambarkan perkembangan kota berikut kebudayaan warganya dalam perkembangan ruang dalam arah vertikal akibat semakin menyempitnya ruang hidup manusia. Kota berkembang dalam sebuah ruang hunia yang bertumpuk dan berpetak-petak dengan orientasi perjumpaan warganya yang tuna halaman dan tuna perjumpaan yang hangat.

Pameran tunggal Passion yang dibuka oleh Roni S Haryanto akan berlangsung 18 Januari - 1 Februari 2017 di Sangkring Art Project Jl. Nitiprayan No. 88, Ngestiharjo-Bantul.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home