Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 09:51 WIB | Minggu, 19 Januari 2020

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2020

Paus Fransiskus melambaikan tangan ketika naik pesawat di bandara Fiumicino dalam perjalanan ke kunjungan tiga hari ke Uni Emirat Arab. (Foto nst.com.my)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM - Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Timur dapat terjadi pada bulan September 2020, menurut seorang pemimpin Muslim Indonesia yang bertemu dengan paus minggu ini seperti dilansir dari catholicnewsagency.com, hari Jumat (17/1).

Katib Aam PBNU Kyai Haji Yahya Cholil Staquf bertemu dengan Paus Fransiskus pada minggu ini di Roma untuk pertemuan Kelompok Inisiatif Iman Abrahamic (The Abrahamic Faiths Initiative /AFI), yang mengumpulkan para pemimpin Kristen, Muslim dan Yahudi untuk membahas promosi perdamaian dan persaudaraan.

Kyai Yahya memimpin 50 juta anggota gerakan Nahdlatul Ulama, yang menyerukan reformasi “humanitarian Islam” dan telah mengembangkan kerangka kerja teologis untuk Islam yang menolak konsep kekhalifahan, hukum Syariah, dan "kafir" (kafir).

Duta Besar AS untuk Kebebasan Beragama Internasional, Sam Brownback menghadiri pertemuan tersebut. Paus Fransiskus bertemu dengan kelompok itu pada 15 Januari.

Setelah pertemuan itu, Yahya Cholil Staquf mengatakan kepada CNA bahwa paus mengatakan dia berencana untuk mengunjungi Indonesia, Timor Timur, dan Papua Nugini pada bulan September 2020. Vatikan belum mengkonfirmasi perjalanan semacam itu.

Sementara itu informasi rencana kunjungan Paus ke Indonesia itu mendapat respons beragam dari berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Namun para rohaniwan gereja Katolik Indonesia yang dihubungi satuharapan.com, hari Minggu (19/1) belum dapat memberikan keterangan terkait rencana kunjungan Paus itu.

Indonesia merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia. 229 juta Muslim di negara itu merupakan lebih dari 12 persen dari populasi Muslim global. Hampir semua Muslim Indonesia adalah Sunni.

Ada 24 juta orang Kristen yang tinggal di Indonesia, 7 juta di antaranya adalah Katolik. Paus Santo Paulus VI mengunjungi negara itu pada tahun 1970, dan Paus Santo Yohanes Paulus II bepergian ke sana pada tahun 1989.

Timor Timur adalah negara kecil di pulau Timor. Ia memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 1999, setelah beberapa dekade konflik berdarah ketika wilayah tersebut bersaing untuk kedaulatan nasional.

Presiden kedua negara itu, Jose Manuel Ramos-Horta, berbagi Hadiah Nobel Perdamaian 1996 dengan Uskup Timor Leste Ximenes Bolo, atas upaya mereka untuk mencapai perdamaian dan mengakhiri pertempuran di negara itu. Uskup Belo sekarang menjadi misionaris di Mozambik.

Lebih dari 1 juta orang tinggal di Timor Timur; lebih dari 98 persen dari mereka adalah Katolik. Ini adalah salah satu dari sedikit negara mayoritas Katolik di Asia Tenggara. Paus St. Yohanes Paulus II mengunjungi Timor Timur pada tahun 1989.

Papua Nugini merupakan negara dengan hampir sembilan juta orang di bagian timur pulau New Guinea. Sisi lain pulau terdiri dari dua provinsi di Indonesia. Papua Nugini adalah negara dengan keanekaragaman budaya yang cukup besar, terdiri dari komunitas tradisional kecil dari berbagai kelompok, beberapa di antaranya tetap tidak dapat dihubungi oleh orang Barat.

Hampir semua warga Papua Nugini beragama Kristen, dan 26 persen penduduknya beragama Katolik.

Paus St. Yohanes Paulus II pergi ke Papua Nugini pada tahun 1984.

Paus Fransiskus telah lama menyatakan minatnya untuk mengunjungi Indonesia, dan juga telah menyatakan minatnya untuk mengunjungi Irak pada tahun 2020.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home