Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 15:03 WIB | Selasa, 25 Oktober 2016

PBB Berencana Terima 15.000 Pengungsi Akibat Perang di Mosul

PBB Berencana Terima 15.000 Pengungsi Akibat Perang di Mosul
Pasukan Irak mengacungkan tanda V saat mereka berdiri di atas kendaraan pengangkut yang berjalan menuju area Al Shura, selatan Mosul, 24 Oktober 2016, saat operasi perebutan Mosul dari ISIS. Pasukan federal dan peshmerga Kurdi maju ke sejumlah area, namun ekstremis melakukan serangan balasan, mengirim penembak jitu dan bom mobil serta jebakan. AHMAD AL-RUBAYE/AFP
PBB Berencana Terima 15.000 Pengungsi Akibat Perang di Mosul
Tentara Irak mengenakan masker gas untuk melindungi diri dari asap yang membubung tinggi setelah ISIS membakar pabrik belerang Mishraq , dekat dengan pangkalan militer Qayyarah, sekitar 30km selatan Mosul pada 22 Oktober 2016. AHMAD AL-RUBAYE / AFP
PBB Berencana Terima 15.000 Pengungsi Akibat Perang di Mosul
Tentara Irak mengenakan masker gas setelah ekstremis ISIS membakar pabrik sulfur dekat pangkalan Qayyarah, sekitar 30km sebelah selatan Mosul, dalam operasi untuk membebaskan kota itu dari ISIS, 22 Oktober 2016. Asap beracun yang menyebar ketika ekstremis membakar pabrik sulfur dekat Mosul tersebut telah menewaskan dua tentara dan membuat beberapa lainnya sakit serta memaksa pasukan AS di dekatnya mengenakan masker. AHMAD AL-RUBAYE / AFP
PBB Berencana Terima 15.000 Pengungsi Akibat Perang di Mosul
Asap membubung dari pinggiran wilayah Qayyarah, 60km sebelah selatan Mosul, 20 Oktober 2016, saat operasi pembebasan Mosul dari ISIS. Dalam operasi terbesar militer Irak dalam beberapa tahun, militer pemerintah berhasi merebut belasan desa, sebagian besar berada di selatan dan timur Mosul. BULENT KILIC / AFP

AMMAN, SATUHARAPAN.COM - Badan pengungsi PBB (UNHCR), Senin (24/10), bersiap menerima 150.000 warga Irak yang melarikan diri dari pertempuran di sekitar Kota Mosul yang dikuasai ISIS dalam beberapa hari mendatang, ungkap pemimpin badan itu.

“Persiapan berjalan dengan baik… UNHCR akan mendirikan 30.000 tenda di Irak dalam dua atau tiga hari, cukup untuk 150.000 orang,” ujar Filippo Grandi kepada wartawan di Yordania setelah mengunjungi Irak.

Pasukan Irak yang didukung koalisi anti-ISIS pimpinan Amerika Serikat (AS) pekan lalu meluncurkan serangan besar untuk memukul mundur ekstremis dari pangkalan utama terakhir mereka di negara itu.

Satu juta orang kemungkinan telah kehilangan tempat tinggal, memicu situasi darurat kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara tempat lebih dari tiga juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak awal 2014, termasuk sepertiga penduduk di wilayah otonomi Kurdi.

Grandi mengatakan bahwa isu utamanya adalah “menemukan lokasi yang cukup untuk bisa menerima pengungsi dalam jumlah besar ini.”

“Negosiasi dalam hal ini sedang berjalan dengan pemerintah Irak dan dengan pemerintah regional Kurdi,” katanya.

Sejauh ini, “kedatangan pengungsi belum muncul dari Kota Mosul namun hanya dari daerah pinggiran” tempat terjadinya pertempuran, ujar Grandi. (AFP)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home