Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 20:56 WIB | Jumat, 04 September 2015

PBB: Uni Eropa Harus Bisa Tampung 200.000 Imigran

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker dari Luxembourg menjelang pertemuan mereka di kantor pusat Komisi Uni Eropa di Brussel pada 3 September 2015. Orban memperingatkan pada 3 September bahwa kedatangan gelombang pengungsi yang didominasi Muslim ke Eropa berisiko merusak akar Kristen di benua itu -sebuah pendapat yang dibantah oleh Kanselir Jerman Angela Merkel- dan bersikeras bahwa krisis imigran adalah masalahnya Jerman, bukan seluruh Eropa saat dia membela cara pemerintahnya menangani ribuan pengungsi yang berdatangan ke negaranya. (Foto: AFP)
BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) meminta negara-negara Uni Eropa harus bisa menampung hingga 200.000 pengungsi dalam apa yang disebut "strategi bersama" menggantikan pendekatan "sedikit demi sedikit" untuk mengatasi krisis migran.
 
Antonio Guterres, kepala badan pengungsi PBB (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR), hari Jumat (4/9) mengatakan Uni Eropa harus mengerahkan "kekuatan penuh" dalam menangani krisis imigran ini.
 
Sebelumnya Pemimpin Uni Eropa (UE) Donald Tusk hari Kamis (3/9) mendesak sejumlah negara anggota untuk menampung minimal 100 ribu pengungsi guna mengurangi tekanan pada sejumlah negara di garda terdepan akibat meningkatnya krisis imigran.

“Menampung lebih banyak pengungsi merupakan tindakan penting dari aksi solidaritas nyata. Distribusi minimal 100 ribu pengungsi secara adil di antara negara-negara UE merupakan solusi sesungguhnya yang kita butuhkan pada hari ini,” ujar Tusk dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.

Sejumlah pemimpin UE sudah menolak mandat kuota untuk menampung pengungsi di bawah 100 ribu orang, hanya menyetujui relokasi sukarela atas 32 ribu pengungsi dari Suriah dan Eritrea dalam pertemuan tingkat tinggi pada Juni lalu, lebih sedikit dari target 40 ribu orang yang ditetapkan Komisi Eropa pada Mei lalu.

Orban berulang kali menolak kuota pengungsi dan kembali menegaskan pada Kamis bahwa Hongaria hanya memenuhi kewajibannya sebagai anggota UE dalam menangani ribuan imigran yang berupaya masuk ke negaranya dan menuju sejumlah negara UE lainnya, khususnya Jerman.

“Rakyat di seluruh Eropa sangat ketakutan,” katanya, seraya memperingatkan blok beranggotakan 28 negara itu harus menjalankan aturan pengawasan perbatasan dan pemberian suaka terbaru guna meyakinkan mereka.

“Hingga sekarang tidak ada seorang pun yang mampu memberikan nasehat baik” dengan alternatif apa pun, katanya seraya menambahkan mungkin Tusk akan menyampaikan sesuatu kepadanya terkait masalah tersebut. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home