Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 10:44 WIB | Sabtu, 08 Oktober 2016

PBMK 2016: Kampus sebagai Agen Kebudayaan

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono didampingi penanggung jawab PBMK 2016 Puji Qomariyah saat memaparkan program Pekan Budaya Masuk Kampus 2016 di Pendopo Dinas Kebudayaan DIY, Jumat (7/10). (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sehari setelah audiensi bersama panitia Pekan Budaya Masuk Kampus (PBMK) 2016 dengan Wakil Gubernur DIY, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono didampingi penanggung jawab PBMK Puji Qomariyah mengadakan jumpa pers di Pendopo Dinas Kebudayaan DIY Jl Kapas Yogyakarta, Jumat (7/10) siang.

Dalam bincang yang berlangsung santai Kepala Dinas DIY menyampaikan beberapa hal terkait strategi pemajuan kebudayaan di wilayah DI Yogyakarta yang melibatkan tiga K yakni Kraton, Kampus, dan Kampung. Dengan jumlah sebanyak 137 perguruan tinggi, kampus menjadi salah satu agen penting bagi perkembangan budaya di Yogyakarta. Dinamika sosial yang terjadi di dalamnya baik secara langsung maupun tidak langsung bertransformasi dalam kehidupan masyarakat sekitar.

Melalui kolabarasi dengan berbagai perguruan tinggi di wilayah Yogyakarta dan pihak lain (seniman/pelaku seni, budayawan) diharapkan menjadi pintu masuk dan peluang yang besar untuk bangkitnya potensi-potensi berkebudayaan dalam ranah yang luas, dan tidak semata-mata berkesenian terlebih ketika melibatkan IKPMD (Ikatan Keluarga Pelajar-Mahasiswa Daerah) di Yogyakarta diharapkan pelajar-mahasiswa mampu melakukan replikasi kebaikan-kebaikan.

Lebih lanjut Umar Priyono mengatakan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerhati budaya, para seniman-budayawan dengan pemerintah bisa menghasilkan sesuatu yang optimal bagi peradaban, yang jika ditularkan pada aspek kehidupan yang lain tidak mustahil akan semakin menguatkan sebagai bangsa dan negara.

"Dengan tagline DIASPO|rchest|RA, membumikan Nusantara semoga bisa menjadi representasi kenusantaraan dilihat dari Yogyakarta, sekaligus dengan melibatkan pementas lintas usia semoga bisa menjadi sarana untuk mereduksi lost generation di bidang budaya. Ini menjadi bagian dari Jogja Gumregah," jelas Umar Priyono.

Selain sebagai ruang (kesempatan, panggung) bagi seniman/pelaku seni di berbagai pelosok wilayah Yogyakarta yang kesulitan dalam mengakses panggung, PBMK melibatkan kepanitiaan mahasiswa dari berbagai PT di Yogyakarta. Dengan kepanitian tersebut diharapkan mahasiswa belajar berkegiatan dalam lintas perguruan tinggi di DIY.

Interaksi dan komunikasi yang terbangun dalam kepanitiaan tersebut selain memberikan kesempatan mahasiswa untuk belajar berorganisasi secara langsung dalam kepanitian lintas wilayah, sekaligus sebagai ruang dialog di antara mereka yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Ruang dialog inilah yang nantinya bisa mereka sampaikan kepada generasi nanti.

Dalam hal pemajuan kebudayaan di wilayah Yogyakarta, Umar Priyono menekankan perlunya mengeksplorasi potensi-potensi yang dimiliki masyarakat di wilayah Yogyakarta serta memberikan ruang untuk mengaktualisasikannya. Umar Priyono mencontohkan program Selendang Sutra (Selendang Sutra - Senandung Legenda Suku-suku Nusantara) yang menjadi agenda tahunan Dinas Kebudayaan DIY dengan melibatkan pelajar dan mahasiswa yang ada di Jogja dari IKPMD mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Dengan program tersebut, harapannya Dinas Kebudayaan DIY bisa mengisi diskrepansi/kesenjangan secara budaya yang terjadi. Hal yang sama diharapkan juga pada event/program budaya lainnya termasuk PBMK.

"Yang penting adalah memberikan ruang. PBMK menawarkan hal tersebut, memberikan ruang, segmennya tertentu jelas, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Bermain itu bisa di rumah, tapi ketika bermain bersama inilah yang sebenarnya menjadi bagian dari proses sosialisasi untuk meneguhkan karakter kebersamaan, jati diri, dan mudah-mudahan terbangun," lanjut Umar Priyono.

Acara Pekan Budaya Budaya Masuk Kampus (PBMK) 2016 yang digelar di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berlangsung 11-14 Oktober 2016 dan digelar secara multievent akan dibuka secara resmi pada Selasa (11/10) malam di Plasa Sportorium UMY.

Manusia adalah homo ludens, makhluk yang suka bermain. Bahkan hingga level andragogis (kehidupan orang dewasa), bermain tetap menjadi warna tersendiri.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home