Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 10:35 WIB | Jumat, 24 Juli 2015

PBNU Imbau Umat Islam Jaga Kerukunan Beragama

Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj saat memberikan pandangannya sebelum membuka acara diskusi tentang pemahaman radikal yang secara tegas Nahdlatul Ulama (NU) menolak ajaran dengan cara kekerasan dan radikal. (Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau seluruh umat Islam di Indonesia untuk tidak terpancing dan terpengaruh insiden yang terjadi di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, pada Jumat (17/7) pekan lalu.

"Umat Islam jangan terpengaruh dan tidak melakukan aksi anarkis terkait bentrokan Tolikara demi terjaganya kerukunan antarumat beragama," kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, Jumat (24/7).

Lebih lanjut, Said Aqil berharap bentrokan yang terjadi di Distrik Karubaga itu tidak terulang kembali di kemudian hari. Karena jika terulang, bisa merusak persatuan Indonesia dalam menghadapi era globalisasi.

"Kalau sampai ada aktor intelektual di balik kejadian ini, itu sangat jahat sekali. Karena sebenarnya bangsa ini adalah bangsa yang berbudaya. Kita semua menyepakati bentuk nation state, darussalam, negara kesatuan, yang merangkul semua komponen bangsa ini,” ujar dia.

“Saya harap pemerintah, melalui aparat penegak hukumnya, harus segera mengungkap kejadian ini dan menindak pelakunya," Ketua Umum PBNU itu menambahkan.

Said Aqil pun mendukung adanya penyelesaian dengan cara damai tanpa upaya balas dendam agar konflik dapat diredam dan tak berkepanjangan. "Tidak akan pernah selesai sebuah kekerasan jika diselesaikan dengan cara kekerasan juga. Langkah damai adalah langkah yang tepat untuk menghentikan kejadian-kejadian intoleransi, khususnya di tanah Papua, dan umumnya di Indonesia secara keseluruhan," kata dia.

Said Aqil menambahkan bangsa Indonesia membutuhkan kesatuan yang kokoh di era globalisasi. Bangsa Indonesia, apapun agamanya, apapun sukunya, apapun partai politiknya, apapun alirannya, harus bersatu memasuki era globalisasi ini supaya bangsa ini tidak tergerus dengan era yang sangat menantang ini.

"Hal ini sangat membutuhkan persatuan dan kesatuan yang kokoh," tutur dia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home