Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 06:43 WIB | Minggu, 05 Juli 2015

PBNU: Islam Nusantara Sudah Dirintis Wali Songo

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdul Mun’im DZ. ketiga dari kanan, Jumat (10/7). (Foto:Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdul Mun’im DZ mengatakan, Islam Nusantara itu Islam yang berkembang di Nusantara yang dirintis oleh Wali Songo.

“Islam yang berkembang di Nusantara yang dirintis oleh para Wali itu, di mana sumbernya dari Alquran, hadis, tradisi atau adat. Dan bisa dijadikan sumber dari hukum Islam. Para wali dan para ulama banyak mempergunakan dasar hukum Islam adat sebagai hukum Islam,” kata Abdul Mun’im DZ saat ditemui satuharapan.com, di Aula Wahid Institute Jalan Taman Amir Hamzah 8, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Jumat (3/6) malam.

“Nah kemudian kita namakan Islam Nusantara. Jadi, ini sebenarnya sudah dirintis oleh Wali Songo,” kata dia.

Dia mengatakan bahwa bisa merangkul kembali kejayaan Islam Nusantara untuk pencerahan dunia masa kini.

“Ini kan dunia lagi kehilangan kiblat. Ini Islam bertengkar di mana-mana terus terang kita kedatangan delegasi ulama dari berbagai negara ingin belajar Islam ala NU, Islam bisa merangkul semua pihak dan bisa menjadi penyangga keragaman maka mulai dari India yang datang ke sini minta kita ajari soal Islam, yang sudah itu Afghanistan, Suriah, dan Mesir,” kata dia.

Untuk itu, kata Abdul Mun’im DZ mengapa dinamakan Islam Nusantara karena berada di Indonesia.

“Mengambil nama Islam Nusantara itu soal tempat aja, karena berada di Indonesia, kalau di Jepang ya ambil Islam Jepang karena Islam berada di Jepang,” kata dia.

Dengan demikian, kata Abdul Mun’im DZ Islam Nusantara cukup dipahami dengan belajar sejarah Islamisasi di Nusantara dan Islam lokal.

“Kita Islam Nusantara kan banyak lokal-lokal kita hormati semua ajaran dengan tradisi lokal masing-masing lokal, misalnya Ramadan ada yang selamatan, bikin bubur di sawah, atau bikin acara di masjid biarkan saja cuma meramaikan, silakan saja itu tradisi lokal tidak mengganggu,” katanya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home