Loading...
SAINS
Penulis: Fung Siauw 00:00 WIB | Jumat, 22 Maret 2013

Peduli Air Sebelum Menjadi Air Mata

Peduli Air Sebelum Menjadi Air Mata
Hari air sedunia
Peduli Air Sebelum Menjadi Air Mata
saat air sulit di temukan

Dalam memperingati Hari Air Sedunia hari ini, Jumat 22 Maret 2013, ada baiknya kita sebagai penghuni bumi menaruh kepedulian terhadap ketersediaan air di bumi.

Berdasarkan data dari United Nations, 1,5 milyar orang bergantung pada sumber air bawah tanah untuk keperluan minum. Ada 2,2 juta manusia mati dalam satu hari karena tidak memiliki air bersih dan sanitasi yg buruk. Negeri ini pun mencatat, 56 trilyun Rupiah atau sekitar 6,3 milyar dolar pertahun harus dihabiskan akibat buruknya sanitasi dan kebersihan. Bahkan menurut perkiraan, Ibu kota negara inipun akan tenggelam karena minimnya daya serap air. Bahkan lebih mengejutkan lagi bahwa dunia lewat UNESCO berani memprediksikan bahwa dunia akan mengalami krisis air bersih. 

Ketika bicara soal air, maka semua aspek dalam hidup pasti besinggungan. Air seperti menjadi simbol 'nyawa' umat manusia. Air duduk sederajat dengan udara yg kita hirup setiap harinya, bersanding erat dengan tanah yg kita pijak di setiap langkah, dan air pula yang membuat kita bisa tersenyum lebar kepada sinar mentari setiap pagi.

Namun, sekalipun peran air begitu penting untuk kelangsungan hidup manusia, kenyataannya masih banyak yang belum menghargai anugerah Tuhan yang satu ini. Akibat ulah manusia, air kini tidak sejernih dan sebersih bertahun-tahun yang lalu. Pencemaran sudah terjadi di mana-mana di berbagai belahan dunia.

Air yang sering kita temui sekarang di sungai-sungai di perkotaan bahkan sudah memiliki warna, ada warna kuning, merah bahkan hitam. Air pun ada yang  tampak mengental karena bercampur dengan zat-zat limbah yang membahayakan. Rasa tawar yang menjadi karakter asli air pun perlahan hilang. 

Selain pesatnya laju pertambahan penduduk dunia, kemudian perilaku manusia yang tidak memedulikan lingkungan lewat industri dan bisnis, membuang sampah sembarangan menjadi beberapa penyebab pencemaran air. Begitu pula dengan minimnya perhatian dari pemerintah akan sarana- sarana penunjang kebersihan.     

Belum terlambat untuk kita menyadari lebih lagi dari arti pentingnya air bersih yg sudah sering disuarakan baik dari dalam Negeri bahkan Internasional. Pentingnya air bersih serta kesadaran akan pengelolaan air bersih yg berkelanjutan,  juga telah di suarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada sidang umum ke-47 tahun 1992 di Reo De Janeiro Brazil.

Banyak cara dan usaha yang dapat kita lakukan mulai dari diri kita sendiri, mulai dari hal yang paling kecil sampai kepada melibatkan orang banyak dan  pemerintah. Dapat di mulai dengan membuang sampah pada tempatnya, membuang limbah rumah tangga pada tempatnya, pabrik- pabrik mengalirkan limbahnya pada aliran yang benar, memberi sedikit ruangan tanah di pekarangan rumah  kita sehingga dapat menyerap air. Atau dengan membuat sistem penyerapan air sendiri (biopori) dan dengan menanam pohon di sekitar kita. Ayo, kita selamatkan diri kita dan generasi mendatang dengan menghemat suplai air di bumi, sebelum air sulit ditemukan dan tanpa disadari kita terpaksa meneteskan air mata.

 

Editor : KP3


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home