Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Sabar Subekti 14:51 WIB | Sabtu, 09 Januari 2021

Pejabat IOC: Belum Pasti Olimpiade Akan Diselenggarakan

Presiden Olimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori (kiri) berbicara pada sesi pidato pembukaan rapat Dewan Eksekutif Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo pada 22 Desember 2020. (Foto: dok. AP)

TOKYO, SATUHARAPN.COM-Seorang anggota senior dari Komite Olimpiade Internasional mengatakan dia "tidak bisa memastikan" Olimpiade Tokyo yang ditunda akan dibuka enam bulan lagi, karena pandemi yang melonjak di Jepang dan di tempat lain.

Komentar dari anggota IOC Kanada, Richard Pound, kepada penyiar Inggris BBCdisampaikan ketika Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, mengumumkan keadaan darurat pada Kamis (7/1) untuk Tokyo dan prefektur sekitarnya.

"Saya tidak bisa memastikan karena “gajah di ruangan itu” akan menjadi lonjakan virus," kata Pound berbicara tentang masa depan Olimpiade Tokyo. Pengumuman kedaan darurat Jepang, yang sebagian besar bersifat sukarela, akan diberlakukan hingga pekan pertama Februari.

Tokyo melaporkan rekor 2.447 kasus baru pada hari Kamis, meningkat 50 persen dari hari sebelumnya, yang juga merupakan rekor harian. Jepang mencatat lebih dari 3.500 kematian terkait dengan COVID-19, relatif rendah untuk negara dengan penduduk 126 juta.

Ini saat yang genting untuk Tokyo. Penyelenggara mengatakan Olimpiade akan berlangsung, tetapi mereka diperkirakan tidak akan mengungkapkan rencana konkret hingga musim semi. Itu kira-kira pada waktu yang sama dengan pelaksanaan estafet obor dimulai pada 25 Maret dengan 10.000 pelari melintasi negara itu selama empat bulan menuju upacara pembukaan pada 23 Juli.

Prioritas dalam Vaksinasi

Pound juga mengisyaratkan atlet harus menjadi prioritas tinggi untuk mendapatkan vaksin, karena merekan juga menjadi "panutan." Komentar Pound tampaknya bertentangan dengan Presiden IOC, Thomas Bach.

Bach mengatakan dalam kunjungannya ke Tokyo pada November lalu bahwa para atlet harus didorong untuk mendapatkan vaksin, tetapi tidak diwajibkan. Dia juga mengindikasikan bahwa mereka seharusnya tidak menjadi prioritas. Bach mengatakan bahwa perawat, dokter, dan pekerja perawatan kesehatan harus menjadi yang pertama dalam antrean vaksin, di depan atlet muda yang sehat.

“Atlet adalah panutan penting, dan dengan mengambil vaksin mereka dapat mengirimkan pesan yang kuat bahwa vaksinasi tidak hanya tentang kesehatan pribadi, tetapi juga tentang solidaritas dan pertimbangan untuk kesejahteraan orang lain di komunitas mereka,” kata Pound.

Laporan menunjukkan bahwa peluncuran vaksin di Jepang kemungkinan akan diperlambat oleh kebutuhan untuk uji klinis lokal. Beberapa vaksin mungkin tidak tersedia hingga Mei, meskipun Suga mengatakan beberapa akan siap pada bulan Februari.

Publik Jepang Skeptis

Publik Jepang menjadi skeptis. Jajak pendapat terhadap 1.200 orang bulan lalu oleh penyiaran nasional NHKmenunjukkan 63 persen mendukung penundaan atau pembatalan lagi.

IOC mengatakan Olimpiade, yang pertama kali ditunda oleh pandemi virus corona pada tahun 2020, tidak akan ditunda lagi dan kali ini akan dibatalkan.

Anggaran untuk Olimpiade Tokyo juga melonjak. Anggaran resmi baru adalah US$ 15,4 miliar, yaitu US$ 2,8 miliar di atas anggaran sebelumnya. Biaya baru akibat dari penundaan.

Beberapa audit oleh pemerintah Jepang mengatakan bahwa biayanya mendekati setidaknya US$ 25 miliar. Universitas Oxford dalam sebuah penelitian yang diterbitkan empat bulan lalu mengatakan ini adalah Olimpiade Musim Panas termahal yang pernah tercatat. Ini sebelum biaya keterlambatan ditambahkan.

Semua dana, kecuali US$ 6,7 miliar dari pendanaan Olimpiade adalah dana publik. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home