Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 11:38 WIB | Rabu, 07 Oktober 2015

Pekan Seni Art for Children 2015 Dibuka

Pekan Seni Art for Children 2015 Dibuka
Perform kelas vokal dan ensembel musik Art fo Children di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta pada pembukaan Pekan Seni AfC 2015, Selasa (6/10). (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Pekan Seni Art for Children 2015 Dibuka
Kepala Taman Budaya Yogyakarta Drs. Diah Tutuko Suryandaru membuka Pekan Seni AfC 2015, Selasa (6/10).
Pekan Seni Art for Children 2015 Dibuka
Pameran lukisan, seni kriya, dan seni instalasi di ruang Pameran TBY oleh anak-anak kelas senirupa.
Pekan Seni Art for Children 2015 Dibuka
Rio (berdiri), violis kelas ensembel musik saat membawakan lagu Tanah Airku karya Ibu Sud.
Pekan Seni Art for Children 2015 Dibuka
Kolaborasi kelas vokal dan kelas ensembel musik dalam Pekan Seni AfC 2015, di Concert Hall TBY Selasa (6/10).

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dua tarian (klasik dan kreasi baru) mengawali pembukaan Pekan Seni Art for Children 2015 di lobby ruang pameran Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Acara yang dibuka Kepala Taman Budaya Drs. Diah Tutuko Suryandaru hari Selasa (6/10) sore, dan akan berlangsung hingga 11 Oktober 2015 memanfaatkan beberapa ruang TBY.

Di ruang Pameran TBY, anak-anak kelas senirupa memamerkan karya berupa lukisan, seni kriya, maupun seni instalasi hingga 11 Oktober 2015. Pementasan pertunjukan oleh kelas teater, kelas vokal, kelas tari, dan kelas ensembel musik dilakukan di Concert Hall TBY.

Sesaat setelah pembukaan Pekan Seni AfC 2015, kelas vokal dan kelas ensembel musik berkolaborasi menunjukkan kemampuannya di Concert Hall TBY dengan dalam sebuah mini orkestra yang dimainkan 6 gitaris akustik, 2 anak-remaja bermain bass biola, 22 anak-remaja memainkan biola, 1 anak pada orjen, 1 drum dimainkan bergantian oleh 4 drummer anak-anak, mengiringi lagu karangan R. Sigit Eko Riyanto(pembimbing kelas vokal) diantaranya Ke Sekolah, Liburanku, Bunga Mawar, ataupun lagu-lagu nusantara semisal Bungong Jeumpa, Ondhel-ondhel, Soleram, Sang Kodok, Yamko Rambe, yang diaransemen oleh Dwipa Hanggana Putra, konduktor sekaligus pembimbing kelas ensembel musik. Pada lagu Tanah Airku karya Saridjah Niung yang lebih dikenal dengan nama Ibu Sud, Rio (9 tahun) menunjukkan kemampuan bermain biolanya. Perform sore itu ditutup dengan bersama-sama menyanyikan lagu Kapan-kapan (Koes plus).

Bermain dan Belajar

Selain pementasan tari, vokal-ensembel musik, dan pameran senirupa Pekan Seni Afc 2015 akan memutar film anak dengan judul Jenang Keju karya Seno Aji Julius di Ruang Seminar TBY hari Jum'at (9/10) serta pergelaran operet Bumiku Indah oleh kelas teater bimbingan Broto Arief Wijayanto di Concert Hall TBY pada hari Minggu (11/10).

Art for Children (AfC), sebuah program bimbingan khusus kesenian untuk anak-anak yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Yogyakarta (TBY) tahun ini memasuki tahun kedua belas sejak pertama kali diperkenalkan pada September 2004 dibawah bimbingan seniman/praktisi seni di Yogyakarta. Tidak kurang pelukis Yuswantoro Adi hingga saat ini masih turut membimbing kelas senirupa AfC.

AfC menawarkan lima kelas bagi anak-anak yakni kelas tari, kelas teater, kelas senirupa, kelas ensembel musik, dan kelas vokal. AfC lebih menekankan kepada tumbuhnya kecintaan anak terhadap seni dan kebudayaan secara luas, sehingga anak-anak tidak hanya diajarkan keahlian seni secara teknis semata, namun berinterkasi pada lingkungan sekitarnya dalam dunianya. Program AfC dilaksanakan secara berkala setiap hari Jum'at dan Minggu selama setahun memanfaatkan seluruh 'ruang' yang ada di Taman Budaya Yogyakarta. Di akhir tahun bimbingan, biasanya pada bulan Oktober anak-anak mementaskan hasil bimbingan seninya yang mereka dapatkan selama setahun.

Nadine Nabila (10 tahun), siswa kelas vokal mengatakan dengan mengikuti Art for Children dia mendapatkan banyak teman, bisa bermain sekaligus belajar seni, terlebih menjadi berani dan percaya diri.

Sejauh ini, Art for Children di Taman Budaya Yogyakarta dengan metode  bimbingan bermain-belajar mampu menjadi ruang bagi anak-anak untuk belajar menemukan cara menjadi kreatif, berani berekspresi, berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya secara alamiah. Bagaimanapun, dunia anak-anak adalah dunia bermain.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home