Loading...
INSPIRASI
Penulis: Doni Setyawan 01:00 WIB | Senin, 14 April 2014

Pelajaran dari Penjahit Keliling

Foto: cingsingsehat.blogspot.com

SATUHARAPAN.COM – Sisa hujan pagi masih terasa. Basah dan tetes-tetes air masih menghiasi dedaunan di sekitar halaman. Kabut tipis juga masih indah dan kerasan menemani dingin hari itu.

Dari ujung jalan. Setelah pertigaan, muncullah pengendara sepeda motor dengan membawa brongsong hendak melintas. Sesampainya di jalan depan rumah, dengan sopan si pengendara motor menyapa, ”Selamat pagi Pak, apakah ada baju-baju,celana-celana atau kaos yang sobek pak?” Santun ia menyapa, penuh hormat, dan sangat menghargai.

”Iya Mas, ada beberapa celana yang sobek… bisa menjahitkan sekarang juga?” Demikian saya menanggapi sapaan Si Penjahit Keliling itu. Segera ia memarkir motornya, menata peralatan, dan siap mengerjakan tendernya waktu itu.

”Sudah agak lama Pak, setelah diphk dari pabrik tempat saya kerja,” jawabnya sembari menjahit ketika saya bertanya sudah berapa lama dia menjalankan profesi tukang jahit keliling. Ketika istri saya menghidangkan teh hangat dan camilan sederhana, Si Penjahit Keliling itu sangat senang menerima dan menikmatinya.

”Pernah nggak dalam sehari tidak mendapat order?” Demikian saya mencoba melanjutkan pertanyaan sambil menelesik kisah hidupnya.

”Wah, namanya juga usaha Pak, ya sering! Tapi, tetap harus bersyukur karena kami sekeluarga masih bisa hidup bahagia. Yang penting disyukuri, Pak!”Jawabannya mengagetkan saya.

Hidup adalah anugerah yang harus senantiasa diupayakan, diperjuangkan demi keberlangsungan semuanya. Sungguh pelajaran hidup  yang berharga dari penjahit keliling. Perjuangan, kesederhanaan, ketulusan, totalitas dan keramahan mutlak diperlukan di dalam kehidupan ini. Terkadang, dalam keberlebihan, kita sering mengabaikan sesuatu yang sederhana.

”Pak, hidup ini ’kan seperti kain ini, awalnya baik, amat baik. Namun seiring perjalanan waktu, terkadang robek dan rusak. Saya sungguh senang bisa menjadi penjahit keliling, bisa bantu memperbaiki sesuatu, meski sederhana dan kecil,” tambahnya lagi.

Dalam pemahaman Sang Penjahit Keliling, hidup ini awalnya indah dan baik, namun sering rusak oleh banyak keadaan, dan kerusakan itu mesti diperbaiki. Kehidupan di dunia memang memerlukan banyak pribadi yang tulus dan sederhana untuk memperbaiki yang rusak.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home