Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 08:27 WIB | Sabtu, 01 Agustus 2015

Pemerintah Harus Atasi Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat

Ilustrasi: Achmad Hafisz Tohir (paling kanan) saat memimpin rapat di Komisi VI DPR. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Prasasta Widiadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi VI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir mengatakan, pemerintah harus bergerak cepat mengatasi lambannya pertumbuhan ekonomi.

“Untuk mengatasi keadaan ini, tim ekonomi pemerintah harus bergerak cepat dengan memaksimalkan seluruh potensi belanja APBN yang jumlahnya Rp 2.000 triliun lebih,” kata Hafizs di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (31/7).

Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang diraih oleh pemerintah sebesar 4,7 persen pada kuartal pertama  tahun 2015 adalah revisi dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2 persen. 

Percepatan pertumbuhan ekonomi dianggap perlu karena, menurut dia, saat ini pertumbuhan ekonomi   mengalami perlambatan di kuartal pertama tahun 2015.

Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi penting guna menunjang proses program pembangunan infrastruktur yang telah di ground breaking pemerintah seperti pembangunan jalan  tol, pelabuhan, rel kereta ganda dan bandara baru.

Dia menganggap Pemerintah perlu  melibatkan penuh BUMN dan mengajak  pelaku usaha swasta dalam negeri untuk terlibat dalam investasi pendanaan maupun proses pengerjaannya.

"Lambatnya  pertumbuhan ekonomi  berimbas pada turunnya ketersediaan lapangan kerja baru untuk usia produktif  dan tingkat pengangguran pun meningkat karena  banyak pekerja yang dirumahkan akibat pengurangan produksi perusahaan," kata politisi Partai Amanat Nasional itu.

Efek berantai berikutnya adalah  pertumbuhan kredit melambat, tingkat inflasi terus naik dalam beberapa bulan terakhir khususnya bulan Mei-Juni yang berada di level 7 persen serta  berpotensi terus bergerak ke posisi  psikologis sebesar 10 persen karena harga pangan semakin mahal dan terus merangkak naik. (Ant).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home