Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:38 WIB | Selasa, 24 Mei 2016

Pemerintah Upayakan Stabilisasi Harga Pangan Jelang Lebaran

Menteri Perekonomian, Darmin Nasution. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah mengupayakan stabilisasi harga pangan menjelang Hari Raya Lebaran 2016. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan menindaklanjuti rapat kabinet dua pekan silam sangat diperlukan stabilisasi harga pangan menjelang Hari Raya Lebaran.

Pada hari ini, Selasa (24/5) diadakan rapat koordinasi (rakor) harga pangan terkait harga ayam, daging, beras dan bawang.

“Rakor ini sangat mendesak karena harga beberapa komoditas penting cenderung naik. Waktunya semakin pendek dan keputusan harus cepat diambil,” kata Darmin Nasution.

Dalam rakor harga pangan ini, hadir Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin serta perwakilan dari beberapa kementerian dan BUMN.

“Dibandingkan year on year, harga bawang (merah) bulan ini sudah naik 36 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Kepala BPS, Suryamin. Bahkan dibandingkan dengan harga bawang merah bulan April tahun 2015, harga bawang saat ini sudah naik 46 persen.

Khusus untuk mengatasi harga bawang, Kementerian Perdagangan akan mengambil langkah-langkah untuk melakukan stabilisasi harga. Dalam rapat ini diputuskan bahwa ketersediaan bawang merah akan dipenuhi, harga daging akan diupayakan turun menjadi Rp 80.000-Rp 85.000 dan harga gula akan dijaga tidak lebih dari Rp 12.500 per kilogram.

Kartu Tani

Dalam rakor juga disampaikan rencana pemerintah untuk menerbitkan Kartu Tani. Kartu Tani ini akan diawali untuk petani tebu di mana melalui Kartu Tani, pemerintah akan mengetahui kebutuhan pupuk dan bibit serta dapat memantau hasil panen petani.

Nantinya berbagai subsidi dan hasil penjualan dari petani ke BUMN atau Bulog, akan dibayarkan langsung ke rekening petani, sehingga tidak ada uang tunai (cash) yang beredar.

“Subsidi pupuk dan bibit telah mengakibatkan distorsi besar terhadap perekonomian kita. Oleh sebab itu, sangat diperlukan data yang akurat di mana Pemda, perbankan dan BUMN bekerja bersama-sama, “ ujar Rini Soemarno.

 “Kartu Tani ini akan diterbitkan oleh tiga bank BUMN yaitu Bank BRI, Bank Mandiri dan Bank BNI.  Diharapkan sebelum bulan puasa, sudah bisa di-launching,” dia menambahkan.

Menurut Darmin, seiring dengan waktu, Kartu Tani nantinya juga akan dapat dinikmati oleh petani komoditas lain seperti beras, bawang, jagung atau hasil tani lainnya.

“Petani padi lebih kompleks, jadi kita coba dulu untuk petani tebu,” kata Darmin.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home