Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 11:57 WIB | Kamis, 23 Mei 2013

Pemuda Lintas Agama Ikuti Live In membangun Perdamaian

Pemuda Lintas Agama Ikuti Live In membangun Perdamaian
Peserta Live In yang diselenggarakan WKPUB, PPMR STT Jakarta, dan RSA "Puspita, Senin - Kamis (20-23/5) di Mogor. mereka berdiskusi dalam permaianan. (Foto-foto: WKPUB)
Pemuda Lintas Agama Ikuti Live In membangun Perdamaian
Ketua WKPUB, Pdt. Fredy Suleeman, membuka acara didampingi Ali Qohar.
Pemuda Lintas Agama Ikuti Live In membangun Perdamaian
Peserta Live In dalam kegiatan Outbond.
Pemuda Lintas Agama Ikuti Live In membangun Perdamaian
Hichem Derbal dari Aljasair berbagi pengalaman tentang kehidupan sebagai Muslim didampingi Asep Muchtar Rivai.
Pemuda Lintas Agama Ikuti Live In membangun Perdamaian
Peserta berbagi pengalaman dan pandangan dalam dialog yang cair.

BOGOR, SATUHARAPAN.COM -  Pemuda-pemuda  Muslim, Kristen dan Katolik selama empat hari mengikuti program Live In di Kampus Kehidupan "Assalam", Bogor, Jawa Barat, Senin – Kamis (20-23/5). Mereka membahas tentang hidup berdampingan dalam perbedaan keyakinan dan etnis, serta bekerja sama untuk program-program kemanusiaan.

Acara tersebut diselenggarakan oleh  Wadah Komunikasi dan Pelayanan Umat Beragama (WKPUB) Jakarta Timur bekerja sama dengan Pusat Pembelajaran untuk Mediasi dan Rekonsiliasi (PPMR) Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta, dan yayasan Rumah Sahabat Anak “Puspita”. Sebanyak 35 peserta dari mahasiswa STT Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Pesantren di Banten dan Bogor, mahasiswa dari PMII, dan pemuda dari gereja, serta warga Kampus Kehidupan “Assalam” Bogor mengikuti acara tersebut.

Dalam kegiatan tersebut para peserta berbagi dan membahas masalah-masalah berkaitan dengan konflik dan kekerasan yang dipicu oleh kelompok intoleran, membahas tentang upaya-upaya untuk membangun kehidupan berdampingan dalam keberagaman.

Acara dibuka oleh Ketua WKPUB, Pdt. Ferdy Suleeman dan mengajak peserta untuk menjadi bagian masyarakat yang mewarnai spirit hidup berdampingan dalam perbedaan, dan saling menghormati. Selain itu, peserta juga berbagi pengalaman dengan Hichem Derbal, seorang Muslim asal Aljasair. Dia di  Indonesia mengajar bahasa Arab di berberapa perguruan tinggi.

Hichem Derbal mengatakan bahwa Muslim di Indonesia harus menghargai kultur Indonesia tanpa kehilangan nilai-nilai keislaman. Jika umat  Islam justru lebih banyak mengadopsi kultur Timur Tengah akan menimbulkan konflik, dan hal itu membahayakan. Di Indonesia, Derbal juga banyak membatu sebagai relawan untuk program kemanusia dan lintas agama.

Kegiatan Live In ini merupakan yang kelima diselenggarakan WKPUB. Program kali ini difasilitasi oleh Asep Muchtar Rivai dan Ali  Qohar. Sedangkan program outbond difasilitasi oleh  Nina Anjani dan timnya.

Program ini bertujuan untuk mempertemukan pemuda-pemuda dari berbagai agama untuk saling mengenal, berbagi pengalaman dan pandangan, serta membangun jaringan untuk mengupayakan perdamaian dan kehidupan bersama dalam perdamaian.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home