Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 19:07 WIB | Rabu, 22 Juni 2016

Penangkapan Wartawan di Turki Diprotes

Wartawan memprotes penangkapan wartawan oleh otoritas Turki, hari rabu (22/6) di ibu kota Istanbul. (foto: dari Hurriyet)

ISTANBUL,  SATUHARAPAN.COM  -  Lebih dari 100 wartawan memulai kampanye petisi yang menyatakan kesediaan mereka untuk ambil bagian sebagai "pelaksana pemimpin redaksi" untuk harian Turki, di mana ada tiga orang yang baru-baru ini ditangkap karena tuduhan "propaganda teror."

Penandatangan petisi, termasuk wartawan terkemuka Turki, Hasan Cemal, Cengiz Candar dan Ceyda Karan. Mereka mengutuk penangkapan pada Selasa (21/6) terhadap kepala Yayasan Hak Asasi Manusia Turki (TÄ°HV), Sebnem Korur Fincancı, Reporters Without Borders (RSF) perwakilan Turki, Erol Önderoğlu, dan wartawan Ahmet Nesin.

Mereka mengatakan siap untuk mengambil risiko dengan ‘’mengambil posisi pelaksana pemimpin redaksi," untuk melayani harian Özgür Gundem untuk satu hari sebagai wujud solidaritas.

Pengadilan Istanbul pada 20 Juni memerintahkan penangkapan terhadap Fincancı, Önderoğlu dan Nesin atas tuduhan "melakukan propaganda teror" berdasarkan isi laporan yang diterbitkan oleh surat kabar itu pada edisi hari-hari ketika mereka bertugas.

Kekebasan Pers Turki

"Kami terus menunjukkan solidaritas dengan harian Özgür Gundem," kata penandatangan petisi an dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan situs berita Turki, Hurriyet.

"Kami mengutuk penangkapan ini, karena tidak sesuai dengan cara hukum apapun, demokrasi, kebebasan pers, kebebasan berekspresi dan hak rakyat untuk informasi. Kami menuntut pembebasan segera bagi Fincancı, Önderoğlu dan Nesin," kata mereka.

Mereka memprotes dengan slogan ‘’jurnalisme bukan tindak pidana’’ dan ‘’semua orang perlu kebebasan pers." ‘’Kami mengumumkan bahwa kami berada dalam solidaritas dengan Özgür Gundem dan kami siap untuk mengambil alih posisi tugas pemimpin redaksi," kata pernyataan kelompok itu.

Özgür Gundem telah berulang kali ditutup di masa lalu dan dituduh  dekat dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.

Sebanyak 44 wartawan terkemuka, termasuk Cemal, Şeyhmus Diken, tugrul Eryılmaz dan Ayşe Düzkan, sejauh ini menjabat sebagai editor-in-chief sejak serangan pada harian itu. Sebanyak 37 dari mereka telah diselidiki oleh aparat.

Serangan pada harian Özgür Gundem dimulai pada 3 Mei dalam aksi solidaritas dan membela kebebasan pers terhadap sejumlah penyelidikan yang mereka hadapi.

Tuduhan Membocorkan Rahasia Negara

Wartawan lain Bisa Dundar, yang dihukum karena tuduhan membocorkan rahasia negara dalam kasus truk milik Organisasi Intelijen Nasional (MIT) yang membawa senjata ke Suriah, menjadi pelaksana pemimpin redaksi harian Özgür Gundem pada 21 Juni, menurut laporan harian Cumhuriyet.

"Mereka (aparat kemanana-Red.) ingin mengatakan jika Anda menunjukkan solidaritas dan berdiri bersama korban, mereka akan menangkap Anda. Kami sudah mendapat pesan itu dan kami datang untuk menunjukkan solidaritas. Jika mereka memberitahu kami untuk tidak pergi ke harian itu, kita akan pergi ke sana. Jika mereka memberitahu kita untuk tidak menonton (saluran) TV ini, kami akan menontonnya. Dengan cara ini kami melindungi hak-hak kami," kata Dündar.

"Negara selalu menindas orang-orang yang berpikir dan menulis," kata Dündar ketika Nesin ditangkap.

"Sebnem (Korur Fincancı) adalah orang yang berjuang untuk hak asasi manusia. Erol juga telah berdiri bersama kami (dalam kasus truk MIT). Dengan penangkapan Erol, mereka ingin memberikan pelajaran tidak hanya kepada orang Turki, tetapi untuk dunia. Tapi kita akan berdiri di pihak mereka,’’ katanya.

Pemimpin redaksi harian Cumhuriyet, Dündar dan kepala biro Ankara Cumhuriyet, Erdem Gül, baru-baru ini menghadapi tuntutan huykum atas tuduhan membocorkan rahasia negara pada laporan mereka yang dipublikasikan. Laporan itu menyebutkan MIT memberikan senjata kepada kelompok-kelompok yang tidak dikenal di Suriah. Mereka telah dibebaskan dan menunggu keputusan banding.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home