Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 13:32 WIB | Sabtu, 19 Juli 2014

Peneliti AIDS Joep Lange Korban MH17

Peneliti HIV/AIDS terkemuka, Joep Lange, korban musibah MH17. (Foto: Jean Ayissi/AFP/Getty Images)

SATUHARAPAN.COM – Sejumlah peneliti dilaporkan termasuk dalam daftar korban Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH17 yang dilaporkan ditembak jatuh di wilayah timur Ukraina, Kamis (127/7).

Salah satu di antaranya, Joep Lange (59), ahli virus, Ketua International AIDS Society 2002 – 2004. Lange, bersama beberapa peneliti, dijadwalkan menghadiri konferensi internasional AIDS yang digelar lima hari di Melbourne, Australia, mulai Minggu (20/7).  

Joseph Marie Albert (“Joep”) Lange, dilahirkan di Nieuwenhagen, Belanda, 25 September 1954, dikenal sebagai pelopor penelitian HIV/AIDS sejak epidemi itu pertama kali diidentifikasi pada awal 1980-an. Karya penelitiannya sudah menyelamatkan nyawa banyak orang. Dalam beberapa tahun terakhir ia berada di garis depan kampanye untuk meningkatkan akses terhadap obat antiretroviral di negara-negara miskin.

Lange, seperti bisa dibaca di telegraph.co.uk, berperan penting dalam pengembangan teknik perawatan klinis pasien terinfeksi HIV dini pada 1982. Ketika itu, penyakit, yang kemudian menyebar dengan cepat di antara laki-laki gay, bahkan tidak memiliki nama.

Pada akhir 1980, sebagai peneliti di Amsterdam University Hospital, Lange memimpin penelitian perintisan HIV/AIDS, dan menemukan bahwa risiko ditentukan oleh tingkat protein yang dikenal sebagai "P24" di darah induk.

Ia melanjutkan memimpin tes awal pada obat AZT, obat antiretroviral yang terbukti menjadi terobosan pertama dalam terapi AIDS, dan secara signifikan mengurangi replikasi HIV pada pasien. Dalam sebuah studi percontohan, 18 laki-laki Belanda HIV-positif diberi obat, 13 di antaranya menunjukkan hasil hitungan antibodi terhadap virus (indikasi kehadirannya) berkurang secara signifikan dengan pengobatan itu.

Lange melanjutkan memimpin program bersama, yang melibatkan badan penelitian di London, Kopenhagen, Sydney, dan Amsterdam, yang mengonfirmasi temuan awal. Kemudian ia memimpin penelitian tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.

Karena ketersediaan obat antiretroviral di negara-negara kaya, AIDS sekarang sebagian besar merupakan penyakit orang miskin. Lebih dari 95 persen dari infeksi terjadi di negara berkembang.

Lange tercatat memimpin penelitian klinis dan pengembangan obat di Global Program on AIDS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1990-an, sebelum menjabat ketua International AIDS Society 2002-2004. Hingga meninggalnya, ia menjabat ketua dan pendiri yayasan nirlaba PharmAccess.

Ia selalu mengambil posisi terdepan pada banyak badan internasional terkait AIDS, aktif berbicara di konferensi, dan rajin menerbitkan makalah hasil karyanya maupun karya mahasiswa yang dibimbingnya. Ia menjadi editor sekaligus pendiri jurnal akademis Antiviral Therapy, serta menjadi direktur ilmiah dari HIV [e] ducation, situs belajar online bagi profesional medis.

Lange juga dikenal sebagai sosok yang rajin berbagi pengetahuan kepada petugas kesehatan lokal, rajin berkampanye serta menyediakan akses terjangkau untuk terapi obat yang efektif di negara-negara miskin. "Jika Coca Cola dan bir bisa dikirimkan hingga sudut terpencil Afrika, seharusnya tidak mustahil melakukan hal yang sama dengan obat-obatan," katanya.

Ayah yang Memasak untuk Anak-anaknya

Joep Lange berada di penerbangan MH17 dengan istrinya, Jacqueline van Tongeren. Ia dijadwalkan berbicara pada Minggu di konferensi internasional di Melbourne itu.

Dalam keseharian, kerabat dan koleganya mengenang Lange sebagai ayah yang mengasihi lima anak perempuannya. Di antara banyak pesan di Twitter yang di-posting rekan-rekannya, salah seorang teman mengenang ia sering menemukan Lange memasak untuk anak-anaknya di sela-sela kesibukannya memenuhi undangan berbicara di konferensi membahas HIV.

“Aku bertanya mengapa ia begitu bekerja keras. Ia mengatakan, 'Tahukah berapa biaya membeli sepatu untuk lima gadis?'” kenang temannya.  

Konferensi Internasional di Melbourne

Hingga kini, seperti dilaporkan theguardian.com, panitia konferensi di Melbourne belum bisa memastikan jumlah peneliti yang turut menjadi korban dalam musibah MH17 itu. Yang dapat mereka nyatakan, seperti dikemukakan Chris Beyrer, ketua mendatang, kepada Washington Post, jumlahnya di bawah 100 orang, angka yang pernah disebutkan sebelumnya.

Pihak maskapai hingga berita ini diturunkan belum mengeluarkan manifes penumpang. Panitia penyelenggara konferensi kini tengah disibukkan menelusuri kepastian jumlah delegasi yang menumpang pesawat itu, melalui berbagai  cara. 

Sekitar 12.000 delegasi dari berbagai belahan dunia diharapkan hadir dalam konferensi lima hari di Melbourne itu, yang akan dimulai Minggu.

Bill Clinton, yang dijadwalkan berbicara dalam konferensi itu pada Rabu mendatang, menyebutkan musibah pesawat itu meninggalkan duka mendalam, dan mengatakan delegasi yang menjadi korban dalam musibah pesawat itu sebagai pejuang dari bidang yang akan mereka gumuli di Australia. (telegraph.co.uk/theguardian.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home