Loading...
SAINS
Penulis: Equivalent Pangasi 15:00 WIB | Senin, 21 April 2014

Penelitian: Foto ‘Selfie’ Mencerminkan Gambaran Tubuh Negatif

Artis Bradley Cooper melakukan foto selfie saat premiere film The Hangover Part III di Grand Rex, Prancis, 26 Mei 2013. (Foto: socialitelife.com)

IOWA, SATUHARAPAN.COM – Foto selfie di media sosial yang semakin banyak dilakukan pengguna ternyata mencerminkan gangguan mental terkait dengan cara seseorang menggambarkan tubuhnya secara negatif, demikian yang dilansir christiantoday.com pada Jumat (11/4).

Sebelumnya, foto selfie lebih sering dilihat sebagai suatu cara bersenang-senang, namun penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan banyak waktu untuk online dan memamerkan foto selfie dapat berdampak buruk pada perkembangan psikis seseorang. Meningkatnya penggunaan media sosial memang telah lama dilihat sebagai gejala yang muncul pada generasi narsis dan self-obsessed (sangat terobsesi pada diri sendiri).

Bahkan, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa perilaku narsis dan self-obsessed berkorelasi dengan body dysmorphia, yaitu penyakit mental kronis di mana penderita memiliki kekhawatiran yang berlebihan tentang penampilan fisik mereka.

Foto selfie dilakukan, tidak hanya oleh perempuan, dengan menggunakan sejumlah filter foto yang membuat pengguna terlihat lebih menarik, bahkan sempurna, sesuai keinginan pengguna. Pengguna biasanya juga menggunakan hashtag (tanda pagar) aneh pada keterangan foto mereka.

Bulan lalu, Daily Mail melaporkan berita mengenai seorang remaja di Inggris yang sangat terobsesi untuk mengambil foto dirinya secara sempurna hingga ia secara tiba-tiba memutuskan untuk bunuh diri. Ia kemudian dirawat karena kecanduan teknologi, OCD (gangguan kecemasan di mana penderita memiliki obsesi atau dorongan untuk melakukan sesuatu) dan body dysmorphia. Kasus tersebut dianggap sebagai sebagai kasus kecanduan selfie pertama di Inggris.

Juru bicara Beat, lembaga amal untuk penderita gangguan makan di Inggris, mengatakan pada BBC, “kaum muda membandingkan diri mereka dengan gambar yang menyerang psikis mereka dan merasa itu adalah kesalahan mereka jika tubuh mereka terlihat sangat tidak baik.”

Penelitian: Foto Selfie dan Media Sosial

Para peneliti dari Universities of  Strathclyde di Iowa dan Ohio melakukan penelitian pada 881 mahasiswi di Amerika Serikat (AS) yang mencakup penggunaan akun Facebook mereka, kebiasaan makan, pola olahraga, berat tubuh saat ini dan berat tubuh ideal, serta bagaimana mereka menggambarkan tubuh mereka.

Penelitian yang akan disajikan pada Konferensi Tahunan Asosiasi Komunikasi Internasional di Seattle bulan Mei mendatang itu merupakan penelitian pertama yang akan melihat korelasi antara waktu yang dihabiskan untuk Facebook dengan gambaran tubuh yang negatif.

Hasil penelitian mengungkapkan, individu yang menghabiskan waktu lebih banyak untuk media sosial lebih sering membandingkan tampilan fisik dirinya dengan teman-temannya. Hal ini jelas menunjukkan sikap negatif terhadap penampilan diri sendiri.

“Waktu yang dihabiskan untuk Facebook tidak memiliki hubungan dengan gangguan pada pola makan, maka hal ini menunjukkan gambaran tubuh yang lebih buruk di antara peserta,” ungkap Dr Petya Eckler dari University of Strathclyde.

Lebih lanjut Eckler mengatakan, “perhatian pada ciri-ciri fisik akan lebih berbahaya pada media sosial daripada media tradisional karena orang-orang dalam media sosial adalah orang-orang yang kita kenal. Perbandingan ini jauh lebih relevan dan lebih berpengaruh pada diri seseorang. Mungkin mereka juga tidak serealistis gambar yang kita lihat pada media tradisional.”

Penggunaan Kata ‘Selfie’

Mengunggah foto diri secara online bukan lagi hal baru, bahkan aktivitas mengunggah foto itu kian meroket dalam beberapa tahun terakhir. Lini masa media sosial seperti Facebook dan Twitter pun kini dipenuhi foto-foto individu dengan pose selfie mereka.

Berdasarkan penelitian bahasa, penggunaan kata ‘selfie’ meningkat 17.000 persen antara tahun 2012 dan 2013. Bahkan pada tahun lalu, Oxford Dictionary menyebut kata ‘selfie’ sebagai word of the year, yaitu suatu penghargaan yang diberikan pada kata atau ungkapan yang menimbulkan banyak ketertarikan selama 12 bulan. (christiantoday.com/Wikipedia)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home