Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 19:26 WIB | Sabtu, 15 Februari 2020

Penelitian Ungkap Kasih Sayang Orang Tua Pengaruhi Kehidupan Anak

Penelitian ungkap kasih sayang orang tua pengaruhi kehidupan anak. (Foto: techexplorist.com)

CHICAGO,SATUHARAPAN.COM – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, jika pasangan orang tua saling mencintai satu sama lain, anak-anak mereka bertahan di bangku sekolah lebih lama dan menikah di kemudian hari.

Penelitian tersebut, yang ditulis bersama oleh para peneliti dari Universitas Michigan dan Universitas McGill di Quebec, Kanada, menggunakan data dari Studi Keluarga Lembah Chitwan (Chitwan Valley Family Study) di Nepal.

Survei tersebut diluncurkan pada 1995, dan mengumpulkan informasi dari 151 daerah permukiman di Lembah Chitwan Barat.

Pasangan suami-istri diwawancarai secara berbarengan namun terpisah, dan diberi pertanyaan guna mengevaluasi tingkat kasih sayang yang mereka miliki untuk pasangan mereka. Pasangan suami-istri tersebut menjawab apakah mereka sangat, lumayan, sedikit, atau tidak sama sekali mencintai suami/istri mereka.

Tim peneliti, kemudian mengikuti anak-anak dari pasangan suami-istri tersebut selama 12 tahun untuk mencatat pendidikan dan perilaku perkawinan mereka. Tim peneliti menemukan anak-anak dari orang tua yang melaporkan bahwa mereka "lumayan" atau "sangat" mencintai satu sama lain, bertahan di bangku sekolah lebih lama dan menikah di kemudian hari.

"Keluarga bukan hanya sebuah institusi. Keluarga tidak seperti sekolah atau perusahaan. Keluarga adalah tempat di mana kita juga memiliki emosi dan perasaan," kata penulis utama penelitian ini, Sarah Brauner-Otto, yang juga menjabat sebagai Direktur Pusat Dinamika Populasi di Universitas McGill.

"Menunjukkan dan memberikan bukti bahwa cinta, sebuah komponen emosional dalam keluarga, juga memiliki dampak jangka panjang terhadap kehidupan anak-anak, sangat penting untuk memahami dalamnya pengaruh keluarga pada anak-anak."

Temuan tersebut, masih berlaku setelah para peneliti mempertimbangkan faktor-faktor lain yang membentuk hubungan pasangan orang tua dan transisi anak-anak mereka menuju usia dewasa. Faktor-faktor tersebut mencakup kasta-etnis, akses mendapatkan pendidikan, apakah orang tua menikah karena perjodohan, keputusan orang tua untuk memiliki anak, serta apakah orang tua memiliki pengalaman tinggal di luar keluarga mereka sendiri, yang mungkin membuat orang tua terpengaruh oleh ide-ide Barat soal pendidikan dan hubungan asmara.

"Hasil yang mengungkapkan bahwa ukuran-ukuran cinta memiliki konsekuensi independen juga penting," kata William Axinn, salah satu penulis dalam penelitian ini, yang juga peneliti di Institut Penelitian Sosial Universitas Michigan. "Cinta itu relevan, dan variasi dalam cinta orang tua memiliki konsekuensi."

Nepal memiliki latar belakang penting untuk meneliti bagaimana hubungan kekeluargaan mempengaruhi kehidupan anak-anak.

Secara historis, orang tua di Nepal menentukan jodoh bagi anak mereka, dan perceraian jarang terjadi. Sejak tahun 1970-an, kondisi tersebut berubah. Semakin banyak pasangan menikah karena cinta, dan perceraian pun masih jarang terjadi, tetapi menjadi kian lazim.

Pendidikan juga semakin meluas sejak 1970-an.

Para ilmuwan berencana untuk menyelidiki mengapa cinta orangtua berdampak pada anak-anak dengan cara ini. Mereka berspekulasi bahwa ketika orang tua saling mencintai, mereka cenderung berinvestasi lebih banyak pada anak-anak mereka, yang menyebabkan anak-anak tetap dalam pendidikan lebih lama.

Lingkungan rumah, dan orang tua yang saling mencintai, membuat anak-anak menjadi lebih bahagia, sehingga anak-anak lebih kecil kemungkinannya untuk melarikan diri ke dalam pernikahan. Anak-anak juga dapat melihat orang tua mereka sebagai panutan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pernikahan serupa.

Para ilmuwan juga mempertimbangkan faktor-faktor lain yang membentuk hubungan pasangan suami-istri dan transisi anak-anak mereka ke masa dewasa. Faktor-faktornya adalah kasta-etnis; akses ke sekolah; apakah orang tua memiliki pernikahan yang diatur; melahirkan anak orang tua; dan apakah orang tua memiliki pengalaman tinggal di luar keluarga mereka sendiri, mungkin dipengaruhi oleh ide-ide Barat tentang pendidikan dan pacaran.

Axinn berkata, “Hasil bahwa ukuran cinta ini memiliki konsekuensi independen juga penting. Cinta itu tidak relevan, variasi dalam cinta orangtua memang memiliki konsekuensi. "

Studi ini dilakukan oleh University of Michigan bekerja sama dengan McGill University di Quebec. Penelitian tersebut diterbitkan di jurnal Demography dan juga diunggah di situs web Universitas Michigan pada Rabu (12/2). (Xinhua)

 

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home