Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:18 WIB | Kamis, 02 Juli 2015

Penembakan Helikopter Malaysia Melanggar HAM

ilustrasi Pulau Sebatik, Kaltim yang merupakan pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia. (Foto: Antaranews/Eric Ireng)

NUNUKAN, SATUHARAPAN .COM - Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Batalion Infantri 521/Dadaha Yudha Letkol Inf Slamet Winarto mengatakan, pihaknya tidak melakukan tindakan keras, seperti menembak helikopter Malaysia yang mendarat di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kaltara, Minggu (28/6), karena melanggar HAM (Hak azasi manusia).

"Sudah menjadi SOP,  kami bisa langsung menembak pesawat sipil meskipun melanggar tapal batas negara, karena kita dapat dikenakan pelanggaran HAM," kata Slamet Winarto usai mengikuti acara buka puasa bersama yang digelar Polres Nunukan, Rabu (1/7).

Hal ini menjadi pernyataan satgas pamtas menanggapi sikap emosional masyarakat terhadap pelanggaran tapal batas oleh Malaysia yang telah dilakukan berulang kali dengan melewati tapal batas negara RI-Malaysia di daerah itu.

Slamet Winarto memahami sikap masyarakat di wilayah perbatasan, namun TNI tetap bertindak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dimana aturannya tidak dibenarkan menembak pesawat sipil meskipun melakukan pelanggaran tapal batas.

Berbeda jika pesawat militer negara lain, yang melakukan pelanggaran yang sama dia katakan, tindakan penembakan dapat dilakukan karena memang SOP demikian makanya terlebih dahulu diidentifikasi jenis pesawatnya untuk menghindari salah tembak seperti yang dialami pesawat sipil milik Malaysia di Ukraina beberapa waktu yang lalu.

Slamet Winarto juga meyakini, masuknya helikopter Malaysia mendarat di helipad milik TNI Desa Ajikuning Kecamatan Sebatik Tengah sebuah kesengajaan, dimana tempat pendaratan miliknya di Kampung Melayu (Malaysia) di pulau itu masih becek akibat hujan deras pada malam harinya.

Ia sebutkan masuknya helikopter warna putih bernomor 9M-YMH kejadiannya sporadis tanpa diketahui sebelumnya karena memang tidak ada pemberitahuan akan melakukan pendaratan darurat. (Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home