Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yustinus Yuniarto 01:00 WIB | Rabu, 14 Oktober 2015

Pengampunan Itu Menyembuhkan

Dendam itu menghanguskan!
Pengampunan (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Jalan raya adalah tempat di mana kita belajar banyak tentang kehidupan. Pagi ini di sebuah perempatan lampu merah, seperti biasa kedisiplinan yang sangat kurang membuat lalu lintas makin semrawut.

Lampu lalu lintas masih menunjukkan merah ketika seorang pengendara motor menyelonong jalan tak hirau apa pun. Akibatnya, dirinya ditabrak oleh seorang pengendara motor yang datang dari arah lain.

Herannya, pengendara yang menabrak pengendara yang nyelononglah yang meminta maaf, membantunya berdiri, dan mengangkat motor penyelonong yang terjatuh. Agaknya Si Penyelonong terkejut dengan sikap pengendara tersebut. Dia pun menyambut tangan Si Penabrak yang akan membantunya berdiri. Yang lebih mengherankan lagi, Si Penabrak terlihat memperbaiki motor Si Penyelonong dan menenangkannya.

Dari kejauhan, saya pun melihat Si Penabrak tampak sabar menunggu hingga motor Si Penyelonong dapat dikendarai kembali. Padahal pagi hari di Jakarta waktu adalah uang. Mereka pasti sedang dikejar waktu. Namun, Si Penabrak meluangkan waktu untuk melihat bahwa si Penyelonong yang sebenarnya bersalah tersebut siap mengendarai motornya kembali.  Sungguh kejadian langka.

Nelson Mandela terkenal dengan sikap pengampunannya. Sebagai representatif dari perjuangan kulit hitam atas penindasan kulit putih di Afrika Selatan, Mandela mengampuni bangsa kulit putih yang telah menyiksa dan memenjarakannya selama 27 tahun. Bagi Mandela, sikap mengampunilah yang bisa memulihkan Afrika Selatan dari luka-lukanya.

Lihatlah! Setelah keluar dari penjara, Mandela menjadi Presiden Afrika Selatan. Namun, dia tidak memakai kekuasaannya untuk membalas menindas kulit putih, melainkan merangkulnya dan menjadikannya sekutu. Dan Afrika Selatan pun perlahan pulih. Mandela sejatinya hanya menjalankan sebuah perintah agung:  ”Kasihilah musuhmu dan berkatilah orang yang menganiaya kamu”.

Jika sikap Mandela terlalu jauh bagi kita, mungkin kita dapat meniru Si Penabrak yang memaafkan dan malah membantu Si Penyelonong. Sebab pengampunan itu menyembuhkan. Tak hanya bagi pihak yang menyakiti, terutama bagi pihak yang disakiti karena dendam itu menghanguskan!

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home