Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 12:27 WIB | Senin, 13 Maret 2017

Penghadangan Djarot, Sekber: Tindakan yang Tak Bermoral

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat ditolak kampanye di salah satu daerah di Jakarta Barat beberapa waktu yang lalu. (Foto: Dok. satuharapan.com/Suriaman Panjaitan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Juru bicara Sekretariat Bersama Rakyat (Sekber) Rijal Ilyas menilai tindakan pengusiran terhadap calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam acara Supersemar di Masjid At-Tin sebagai tindakan yang tidak bermoral.

Padahal Djarot seorang Muslim. Apalagi, Djarot hadir dalam acara tersebut atas undangan resmi dari panitia Supersemar.

“Harusnya sebagai tamu harus dimuliakan, kalau mengaku seorang agamis tunjukan ikromu dhuyuf-nya (memuliakan tamu), apalagi tempatnya di masjid, bukan malah diusir,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, hari Minggu (12/3).

Rijal mengecam tindakan penolakan yang diduga dilakukan oleh sekelompok massa yang mencoba menghadang Djarot dan memprovokasi yang menimbulkan kegaduhan dalam acara tersebut.

“Panitia harus bertanggung jawab dan meminta maaf kepada pak Djarot atas kejadian penghadangan dan penolakan tersebut, agar ke depan tidak menimbulkan kegaduhan yang bisa menimbulkan perpecahan, apalagi saat ini momennya sedang pilkada,” kata dia.

Sebelumnya, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat yang juga ikut hadir dalam tabligh akbar, mendapat penolakan di Masjid At Tin.

Ia dilarang beberapa massa untuk ikut dalam Peringatan ke-51 Supersemar dan haul mantan Presiden Indonesia Soeharto yang digelar dengan rangkaian acara ‘Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri’ di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pada hari Sabtu (11/3) malam. 

Wakil gubernur petahana yang hadir sebelum solat Jumat itu, datang bersama rombongannya. Namun, begitu rombongan akan masuk kedalam masjid At-Tin, jemaah langsung melakukan penghadangan. “Jangan perbolehkan masuk, jangan sampai dia (Djarot), masuk ke dalam masjid,” teriak jamaah.

Adu argumentasi yang cukup panas pun terjadi, pasalnya rombongan Djarot memaksa tetap masuk ke dalam. “Usir-usir pokoknya tak boleh masuk,” teriak para jemaah. 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home