Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 11:43 WIB | Senin, 02 Januari 2017

Penginjil Teologi Sukses akan Pimpin Doa di Pelantikan Trump

Pendeta Paula White berkhotbah di the New Destiny Christian Center, Orlando, Florida pada tahun 2013. (Foto: Paula White Ministries/Facebook)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pengkhotbah televisi (televangelist) yang sangat populer dan dikenal dengan ajaran-ajaran Injil Kemakmuran yang kontroversial, Paula White, akan menjadi salah satu pendoa dalam inagurasi Donald Trump 20 Januari mendatang.

Bagi banyak media yang kritis terhadap Trump, keputusan tersebut menjadi sasaran sorotan tajam, mengingat rekam jejak White, yang bersama suaminya kini mengelola  New Destiny Christian Center,  diwarnai oleh praktik-praktik kontroversial. Ajaran-ajarannya dianggap tidak mencerminkan apa yang diyakini oleh kebanyakan orang Kristen di AS yang dikenal moderat.  

Menurut catatan media AS, Ini pula kali pertama seorang penganjur Teologi Sukses terpilih untuk jadi pendoa inagurasi presiden AS.

Namun, pilihan terhadap White tidak diherankan mengingat kedekatannya dengan Trump. White, yang sempat diselidiki oleh Senat AS atas praktik penggalangan dana yang dilakukannya secara tersembunyi, adalah pendukung Trump selama bertahun-tahun.

Dia membantu menyelenggarakan pertemuan Trump dengan para pengkhotbah televisi lainnya di hari-hari awal kampanye presiden AS. Kehadirannya di inagurasi Trump menurut pengamat, menjadi pertanda kuat bahwa Gedung Putih akan menjadi ruang yang aman bagi sosok-sosok sayap kanan Kristen yang paling kontroversial.

Paula White, sebagaimana ajaran Teologi Sukses, mengkhotbahkan bahwa Tuhan menginginkan orang menjadi kaya, dan kekayaan merupakan pertanda bahwa Allah memberkati dan berpihak padanya. Semakin seseorang kaya, semakin Tuhan mencintainya.

Injil Kemakmuran juga mengajarkan cara untuk menjadi kaya, yaitu dengan menyumbangkan uang kepada para pengkhotbah. Jika umat memberikan persembahan, maka penghotbah akan meminta kepada Allah untuk mengembalikan lebih banyak secara berlimpah.

Di laman resminya,  Paula White menjanjikan bahwa persembahan akan dengan segera mendapat jawaban dari Tuhan. "Ketika kami menerima persembahan Anda, kami akan memperoleh janji dari Tuhan yang akan kami kirimkan kepada Anda," demikian salah satu pernyataan dalam laman White.

"Kami ingin menunjukkan Kemurahan kami kepada Anda dan membantu Anda untuk tumbuh dalam sikap bersyukur."

Janji Tuhan, anehnya, dalam hal ini akan disampaikan melalui internet dan harus diunduh. Kecuali bila persembahan Anda nilainya US$50 atau lebih, barulah Janji Tuhan diberikan dalam bentuk lima keping DVD.

Anggota Komite Keuangan Senat AS, Senator Chuck Grassley dari Partai Republik Iowa, pernah melakukan penyelidikan selama tiga tahun terhadap keuangan White. Bersama stafnya ia meneliti pengelolaan finansial White dan sejumlah televangelis Injil Kemakmuran lainnya. Peneliti tidak menemukan bukti definitif kesalahan mereka.

Menurut audit Senat, gereja tempat White dulu melayani, yakni Without Walls International, membukukan pendapatan US$ 150 juta antara tahun 2004 dan 2006. Ia dan suaminya memiliki pesawat pribadi dan beberapa apartemen bernilai miliaran dolar, termasuk kondominium di Trump Tower senilai US$ 3,5 juta.

Trump mengenal White sudah sangat lama, dan Trump pernah mengatakan White adalah penasihat spiritual yang paling ia percayai, di luar anggota keluarganya. Ketika ia pertama kali mengenalnya, White saat itu menjadi pendeta pembantu di sebuah gereja di Tampa dengan jumlah anggota 25.000 dan menjadi host pada sebuah acara televisi Kristen.

Dalam sebuah acara CNN yang ditayangkan 26 November 2007, Trump menggambarkan White sebagai sosok yang bercahaya.

"Paula White tidak hanya cantik, di dalam dan luar, dia memiliki pesan yang signifikan untuk ditawarkan kepada siapa saja yang akan mendengarkan dan memperhatikan," kata Trump. "Dia memiliki wawasan yang luar biasa, kemampuan untuk menyampaikan pesan yang jelas-jelas, serta kuat."

White telah menyatakan sentimen yang sama tentang Trump. Dia menggambarkan Trump sebagai "berlian yang mengungkapkan aspek baru setiap kali ia memancarkan terangnya."

"Saya benar-benar dapat memberitahu Anda bahwa Trump memiliki hubungan dengan Allah," kata dia kepada Politico pada bulan Juli tahun lalu. "Dia adalah seorang Kristen, ia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-Nya."

Menurut The Daily Beast dalam laporannya tahun 2015, tumpang tindih antara pesan Trump dan White sangat mencolok. Salah satu khotbah untuk dijual di website-nya diberi judul "Why God Want You Wealthy," sementara itu, Trump telah pula menulis sebuah buku berjudul "Why We Want You to Be Rich."

Bukan hanya dalam soal ajaran mereka berdua cocok. Dalam hal gaya hidup juga tampaknya tak jauh berbeda. Donald Trump bercerai berkali-kali dan pernah nyaris bangkrut. Paula White juga demikian.

Setelah perkawinannya yang kedua berakhir, gereja yang dikelola White bersama mantan suaminya juga jatuh bangkrut. White kemudian melanjutkan penampilannya lewat televisi dan mendirikan megachurch Apopka. Lalu ia menikah dengan pemain keyboard kelompok Journey, Jonathan Cain, pencipta lagu  “Don’t Stop Believin'”.

Selain White, yang akan membawakan doa dalam inagurasi Trump ada lima rohaniawan lagi. Mereka adalah Franklin Graham, putra dari evangelis Billy Graham dan juga dikenal sebagai pengkhotbah Injil Kemakmuran,  Timothy Dolan,Kardinal Gereja Katolik New York, Pendeta Samuel Rodriguez, pemimpin National Hispanic Christian Leadership Conference,Rabbi Marvin Hier, pediri dari Simon Wiesenthal Center, dan  Bishop Wayne T Jackson.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home