Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:43 WIB | Selasa, 10 Maret 2020

Pengungsi di Perbatasan Turki dan Yunani Mayoritas Non Suriah

Pengungsi di perbatasan Turki dan Yunani. Laporan di Turki menyebutkan mayoritas mereka bukan orang Suriah. (Foto: AFP)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Otoritas Pengawas Publik (Ombudsman) Turki mengatakan bahwa sebagian besar pengungsi yang bergerak ke perbatasan Turki-Yunani untuk menuju Eropa adalah orang-orang bukan Suriah yang tinggal di Turki.

Otoritas itu melakukan penelitian lapangan tentang krisis pengungsi di perbatasan antara Turki dan Yunani, dua pekan setelah Ankara mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mencegah migran mencoba mencapai Eropa.

Sebuah laporan yang disiapkan oleh otoritas ombudsman mencatat bahwa ada gerakan massa berkelanjutan di wilayah tersebut dan bahwa jumlah migran dari Afghanistan, Iran, Maroko, Aljazair, Tunisia, Pakistan dan Afrika lebih tinggi daripada orang-orang Suriah, menurut laporan media setempat, Hurriyet.

"Ditentukan bahwa pasukan keamanan Yunani melakukan intervensi dengan menembakkan gas air mata, bom asap, bom suara dan meriam air, melukai banyak migran dengan peluru dan senapan," kata laporan itu.

Para pengungsi itu dapat mencapai zona penyangga antara Turki dan Yunani, dimana  polisi Yunani melakukan intervensi, menurut laporan itu.

“Diketahui bahwa petugas kesehatan dan pasukan polisi terpapar gas, banyak migran terluka akibat intervensi, dan ada bayi berusia 11 bulan yang terpapar bom gas dipindahkan ke ruang gawat darurat anak karena gangguan pernapasan," kata laporan itu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home