Loading...
EKONOMI
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:17 WIB | Kamis, 26 Maret 2015

Pengusaha Fashion Online Sesalkan Mahalnya Biaya Logistik

Ilustrasi belanja daring. (Foto: Antara)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Pengusaha beragam produk fashion online "e-commerce", Belowcepek menyesalkan mahalnya biaya logistik di Indonesia selama ini karena tarif tersebut sangat membebani masyarakat di Tanah Air sebagai konsumen.

“Saat ini, jasa kurir atau logistik melalui berbagai perusahaan nasional memang di luar dugaan," kata CEO and Founder BelowCepek.com, Riana Bismarak, di Surabaya, Rabu (25/3).

Ia mencontohkan, untuk mengirim satu unit baju dengan harga Rp 99.000 dari Jakarta ke Australia konsumen dibebankan ongkos hingga Rp 1 jutaan. Padahal, pihaknya pernah mengirim barang dari Singapura ke Indonesia justru tarif logistiknya lebih murah.

“Meski begitu, untuk meminimalkan segala risiko kami menjalin kerja sama dengan perusahaan logistik nasional. Khususnya yang memiliki jaringan hingga di pelosok Nusantara," katanya.

Oleh sebab itu, dengan berbagai tekanan ekonomi di pasar nasional, maka perusahaan yang menjual busana dan aksesoris perempuan itu berupaya memberlakukan harga di bawah Rp 100.000 per unit. Upaya itu sekaligus dilakukan untuk membidik masyarakat kalangan menengah bawah.

"Selain itu, kami juga menjalin kerja sama dengan 70 UKM di Tanah Air untuk menunjang ketersediaan produknya," katanya.
Ia menambahkan, seiring dengan perkembangan dunia online di Indonesia khususnya sektor perbelanjaan maka pihaknya terus berinovasi secara kreatif dan cerdas melihat pasar. Salah satu langkahnya, selalu memperbarui tampilan di etalase onlinenya.
"Kami optimistis beragam produk yang dihadirkan di situs itu terjamin kualitas dan desainnya," katanya.

Apalagi, sejumlah model yang mengenakan produk fashionnya adalah mereka yang memiliki postur orang Indonesia. Dengan demikian, masyarakat yang akan memakai busana akan merasa nyaman dan lebih percaya diri.

“Kami yakin dengan sejumlah inovasi tersebut, tiap bulan dapat mencatatkan angka penjualan 10.000 unit busana pada tahun 2015," katanya.

Kalau tahun lalu, total penjualan per bulan masih mencapai 1.000 unit busana. Mayoritas pembeli adalah masyarakat di kota-kota besar di Tanah Air. Akan tetapi seiring berjalannya waktu maka kini ada pula konsumen yang berasal dari Sorong, Papua. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home