Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 16:04 WIB | Sabtu, 26 Oktober 2019

Pengusaha Harap Pemerintahan Baru Bangun Kepercayaan Pasar

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani berbicara di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Selasa (25/6/2019). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Asosiasi Pengusaha Indonesia berharap pemerintahan baru di bawah Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Joko Widodo-Ma'ruf Amin dapat membangun kepercayaan pasar terhadap iklim usaha dan investasi Indonesia ke depannya.

"Para pengusaha berharap Kabinet Indonesia Maju mampu membuat gebrakan dan terobosan positif guna menstimulasi peningkatan iklim usaha, memperkecil hambatan yang ada, serta menyelesaikan permasalahan dan tantangan perekonomian Indonesia," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani seperti dilansir dari Antara, hari Sabtu (26/10).

Hariyadi menilai komunikasi dan koordinasi lintas kementerian dan sektoral merupakan kunci utama yang harus segera diwujudkan guna membangun kepercayaan pasar terhadap iklim usaha di Indonesia.

Apindo sebagai mitra pemerintah siap memberikan masukan yang konstruktif kepada kabinet Presiden Joko Widodo, serta bersinergi dalam program-program pemerintah, khususnya dalam upaya memenuhi lima prioritas kerja.

Prioritas tersebut yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, penyederhanaan segala bentuk kendala regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.

Beberapa permasalahan yang menjadi beban para pengusaha adalah antara lain rendahnya kompetensi SDM; rendahnya daya saing industri akibat tingginya biaya logistik dan biaya energi yang tidak mendukung; regulasi yang kompleks, tumpang tindih dan rumit.

Selanjutnya minimnya koordinasi dan komunikasi lintas kementerian, sektoral, serta pusat dan daerah; serta tingginya biaya impor bahan baku.

Apindo berharap kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah dapat menggairahkan dunia usaha sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan efisiensi dan produktivitas dunia usaha, menciptakan industri mumpuni yang mampu bersaing di kancah internasional, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Apindo juga mendukung rencana penerbitan Omnibus Law yang diharapkan mampu mereformasi aturan-aturan yang saling mengunci dan tumpang tindih.

Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sementara itu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani berharap formasi kabinet yang baru dapat menjawab berbagai tantangan yang masih mewarnai perekonomian Indonesia, terutama mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Kabinet Indonesia Maju harus bekerja keras dan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini," kata Rosan Roeslani saat menjadi pembicara utama pada Musyawarah Provinsi (Muprov) Kadin Maluku, di Ambon, Jumat (25/10).

Rosan juga menegaskan Kadin Indonesia menyambut baik formasi kabinet Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin periode 2019-2024 yang telah resmi diumumkan dan dilantik di Istana Negara, 23 Oktober 2019.

"Formasi kabinet ini adalah pilihan terbaik yang harus dihormati dan didukung semua pihak demi kemajuan bangsa dan negara. Kami mengapresiasi capaian pemerintahan selama ini dan menyambut baik susunan kabinet yang telah dipilih Presiden," ujar Rosan.

Kabinet baru juga diharapkan mampu menjawab tantangan defisit neraca berjalan, defisit neraca perdagangan, defisit anggaran belanja, masalah perizinan usaha, masalah kemiskinan serta kualitas sumber daya manusia.

Menurutnya, tantangan luar negeri mengenai ketidakpastian ekonomi global berdampak ekspor Indonesia turun dan masih menekan perekonomian global.

Kabinet baru juga diharapkan mampu mengambil peluang dalam perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) terkait kesepakatan damai dagang fase satu pada November 2019.

"Partner dagang terbesar Indonesia saat ini adalah China kurang lebih 15 persen dari total perdagangan Indonesia. Sedangkan AS merupakan partner dagang kedua lebih kurang 11 persen dari total perdagangan kita, sehingga perang dagang antarkedua negara ini pasti berimbas di tanah air," ujarnya.

Dia mengakui perang dagang kedua negara ikut berdampak beberapa industri di Indonesia mengalami peningkatan serta barang produk Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar global.

Dia mencontohkan ekspor hasil industri tekstil dan garmen dalam negeri saat ini mengalami peningkatan mencapai 25-30 persen, produksi ban meningkat 20 persen, termasuk barang elektronik juga meningkat.

Karena itu, sebagai mitra pemerintah, Kadin akan memperkuat sinergi dengan pemerintah terutama dalam pelaksanaan program-program yang akan dijalankan oleh kabinet yang baru, dan mendukung mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia negara maju dengan pendapatan Rp320 juta per kapita tahun 2045. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home