Loading...
BUDAYA
Penulis: Reporter Satuharapan 10:15 WIB | Kamis, 29 Agustus 2019

Pentas Monolog “Black Cat” di BBJ

“Di dalam manusia bersemayam monster yang sangat mengerikan“
Ilustrasi. "The Black Cat" karya Edgar Allan Poe, ditampilkan dalam pentas monolog di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (29/8) ini pukul 19.30. (Foto: autobookstore.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bentara Budaya Jakarta (BBJ) bekerja sama dengan Republic of Performing Arts menggelar pertunjukan monolog yang berjudul “Black Cat“, Kamis (29/8) ini, pukul 19.30.

Naskah Black Cat diambil dari cerita pendek yang ditulis oleh sastrawan Amerika ternama Edgar Allan Poe. Ia dikenal sebagai pioner dalam cerita horor dan misteri.

Amien Kamil, sutradara, melakukan riset dan pendalaman secara psikologis yang mendalam terhadap naskah ini. Black Cat, yang mengisahkan masalah keimanan dan mengungkapkan sisi kelam dari takdir manusia yang sedang menghadapi eksekusi kematian ini, dipandang unik apabila diadaptasi menjadi sebuah pertunjukan monolog. Bertindak sebagai aktor utama dalam pementasan ini adalah Babs Yls.

Suasana kelam penuh teror akan dihadirkan melalui set panggung yang bertema Gothic, dan musik pendukung dari era Gregorian dan Gospel. Penataan artistik panggung akan melibatkan visual disc jockey yang akan mengisi ruang panggung dengan potongan-potongan gambar eksperimental.

Republic of Performing Arts adalah kelanjutan dari kelompok teater sebelumnya Teater Kuman (1984 -1995) dan Rombongan Toneel Soekar Madjoe (1996 – 2001). Sebelum berganti nama, kelompok ini telah berhasil menjuarai festival-festival teater baik di Jakarta maupun nasional.

Pada tahun 2002, kelompok ini mengikuti Berlin International Poetry Festival dan berkolaborasi dengan penyair Jerman, Brigitte Oleshinki, menggelar pentas multimedia Laut Lesung di Kota Berlin dan Cologne. Saat itu pula nama teater ini berganti menjadi Republic of Performing Arts. 

Selain negara Jerman, Republic of Performing Arts juga pernah melakukan pementasan di negara Meksiko, Georgia, dan lain-lain. Republic of Performing Arts juga terlibat kolaborasi dengan seniman lintas disiplin ilmu seperti Iwan Fals, Sujiwo Tedjo, Iwa K, Toto Tewel, Oppie Andaresta, Marjinal, dan lain-lain.

Sutradara Amien Kamil, kelahiran Jakarta pada tahun 1982, sempat belajar di Akademi Sinematografi Institut Kesenian Jakarta. Pada tahun 1986 hingga 1996 bergabung dengan Bengkel Teater Rendra. Lakon-lakon yang ia sutradarai sudah dipentaskan di berbagai belahan dunia antara lain Jepang, Meksiko, Jerman, Georgia, Afrika, dan banyak negara lainnya.

Ia menjadi anggota tim artistik sekaligus penata cahaya penyanyi kenamaan Iwan Fals untuk konser di kota-kota besar Indonesia hingga tahun 2002. Beberapa lakon yang pernah ia sutradarai antara lain Sie Djien Koei, Maria Zaitun, Anarkis Itu Mati Kebetulan, Bald Soprano, Macbeth.

Pada tahun 2008, ia menerbitkan antologi puisi Tamsil Tubuh Terbelah dan berhasil masuk dalam 10 besar buku puisi terbaik Khatulistiwa Literary Award. Selain menjadi sutradara, Amien juga aktif menghasilkan karya seni rupa. Pada tahun 2018 ia berpameran dengan Mike dan Bob Marjinal serta Reffi Mascot di Galeri Cipta 3, Taman Ismail Marzuki. (PR)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home