Perancang Busana Gaultier Stop Gunakan Bulu Binatang

PARIS, SATUHARAPAN.COM – Perancang busana terkenal Paris, Jean Paul Gaultier, 66 tahun, mengikuti jejak beberapa perancang busana dan rumah mode yang tidak menggunakan bulu dalam desain-desainnya.

Dalam wawancara dengan Canal+ yang diudarakan akhir pekan lalu, Gaultier mengumumkan rancangannya akan “bebas bulu” dengan “mengedepankan kreativitas yang tidak mengganggu, karena pembunuhan hewan dilakukan dengan cara yang menyedihkan.”

Keputusan Gaultier itu, seperti dilaporkan Voaindonesia.com, mengikuti langkah serupa yang diambil sejumlah perancang busana dan pemain di industri tersebut beberapa tahun terakhir ini, antara lain Gucci, Burberry, Tom Ford, Versace, dan Maison Margiela.

Situs ecowatch.com, mengutip dari Harper's Bazaar, menambahkan nama-nama perancang busana dan rumah mode Armani, Ralph Lauren, Michael Kors, Vivienne Westwood, Stella McCartney, juga telah lebih dulu menyatakan tidak memakai bulu dalam rancangannya. 

Majalah InStyle, menurut ecowatch.com, adalah majalah fashion pertama yang melarang pemuatan produk mode berbahan buu dalam halaman-halamannya. 

Yayasan Brigitte Bardot yang berkantor di Prancis menyambut baik pengumuman itu dengan mengatakan “tidak bisa memahami” jika Gaultier menggunakan bulu yang didapat dari “begitu banyak penderitaan hewan.”

Gaultier berhenti membuat pakaian siap pakai pada tahun 2014. Sejak saat itu, mengutip Voaindonesia.com, ia memusatkan perhatian pada desain haute couture yang banyak menggunakan bulu hewan. 

Hingga saat ini, menurut ecowatch.com dengan mengutip The Independent, perancang busana dan rumah mode yang masih menggunakan bulu dalam produk rancangannya adalah Fendi, Balenciaga, Louis Vuitton, dan Marc Jacobs.