Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 16:03 WIB | Jumat, 29 Mei 2015

Perang Drone akan Jadi Kenyataan di Masa Depan

Drone. (Foto: jurist.org)

AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Konsultan Departemen Pertahanan Australia menyatakan perang di masa depan kemungkinan melibatkan serangan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) baik dari darat maupun laut.

Namun, Angkatan Bersenjata Australia justru dianggap berada 20 tahun di belakang Amerika Serikat dalam mempersiapkan konflik di masa depan.

“Di masa mendatang, teknologi yang canggih dibutuhkan untuk melawan serangan terhadap energi dan infrastruktur komunikasi,” kata Peter W Singer, ahli strategi di New America Foundation, seperti dilansir radioaustralia.net.au, Jumat (29/5).

Dia mengatakan 80 negara di dunia sudah melengkapi peralatan militer mereka dengan drone. Drone juga sudah banyak digunakan oleh berbagai kalangan, termasuk oleh beberapa pihak. Misalnya, kelompok yang menamakan diri Negara Islam, paparazi dan kalangan petani.

Menurut Peter, sekarang sudah banyak drone yang bisa beroperasi secara otomatis tanpa perlu dikendalikan manusia.

Peter pernah menulis sebuah novel, Ghost Armada, yang mengimajinasikan seperti apa konflik senjata yang bisa terjadi antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

"Tidak seperti Perang Dunia II, kita justru akan melihat pertempuran di luar angkasa... dan dunia maya," katanya.

"Mereka yang akan menang adalah yang dapat menguasai langit, maksud saya seperti menguasai satelit komunikasi, pengawasan, navigasi dan GPS. Semua perang di darat dan laut tergantung pada itu," jelas Peter.

"Hal yang sama juga berlaku di dunia maya, karena telah menjadi denyut nadi medan perang modern. Siapa mengontrol atau yang mengontrol akses dunia maya, maka akan mendominasi perperangan fisik."

Drone diperkirakan akan menyebar bukan hanya di langit, tapi di laut. Dan drone bawah air diperkirakan dapat berhadapan dengan kapal selam. (radioaustralia.net.au)

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home